Advertorial

Selain Menganalisis Reaksi Seseorang pada Tontonan, Nantinya AI akan Dibuat untuk Mendeteksi Kebohongan Acara TV

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

AI ini dapat menganalisis reaksi subyek manusia terhadap berbagai jenis media.
AI ini dapat menganalisis reaksi subyek manusia terhadap berbagai jenis media.

Intisari-Online.com- Menonton film di bioskop yang gelap sepertinya tidak akan dapat merekam reaksi Anda.

Kecuali Anda berada di bioskop yang dilengkapi dengan visi tertentu.

Dilansir pada Futurism, Jerimiah Hamon CEO Silver Logic Labs, sedang melakukan visi itu.

Hamon menghabiskan sebagian besar kariernya di Amazon, Microsoft, dan Harvard Medical School, dan bekerja untuk memecahkan masalah konsumen mereka.

Baca Juga:Gara-Gara Taktik Akal Bulus Suriah dan Operasi Intelijen Hizbullah, Militer Israel yang Dikenal Hebat pun Akhirnya Kalah

Baca Juga:Benarkah para Jenius Seperti Einstein Lebih Suka Menyendiri? Mari Kita Lihat Sejarahnya

Tapi yang sangat dia minati adalah bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat membantu perusahaan-perusahaan ini lebih memahami salah satu masalah yang paling kompleks: perilaku manusia.

Dengan menggunakan AI untuk menganalisis reaksi subyek manusia terhadap berbagai jenis media, Hamon menyadari penelitiannya akan bermanfaat bagi perusahaan.

Inilah cara kerja sistemnya: AI menonton audiens yang menonton film, mendeteksi emosi orang melalui ekspresi wajah yang paling halus sekalipun (sering disebut sebagai ekspresi mikro), dan menghasilkan data yang kemudian dianalisis sistem.

Baca Juga:Jika Ingin Aman, Jangan Lakukan 9 Hal Ini Pada Pekerjaan Pertama Anda

Baca Juga:Inilah 5 Ponsel Termahal Sepanjang 2017, Mana yang Sudah Jadi Milik Anda?

Hamon memulai tes semacam ini tiga tahun yang lalu, dan meski masih merupakan aplikasi baru dalam industri media, ciptaannya ini semakin diminati.

Penglihatan AI dan komputer ini dapat memberi gambaran kepada pengguna tentang bagaimana orang bereaksi terhadap film atau acara TV.

Setelah AI dilatih pada kumpulan data tertentu, sekali AI dapat memberikan analisis yang cepat, konsisten, dan terperinci.

Ini adalah kabar baik bagi industri media untuk memperbaiki produk atau layanan mereka dan membantu mereka menghasilkan uang.

Baca Juga:Bill Gates Peduli Warga Afrika: "Setiap Kehidupan Memiliki Nilai yang Sama Berharganya"

Baca Juga:Setelah Sahnya Pernikahan Sejenis, Kini Komunitas LGBT Australia Inginkan Toilet Netral Gender

Rating adalah cara penting agar industri televisi dan film mengukur keberhasilan sebuah proyek.

Perangkat lunak Hamon, yang mengejutkan orang-orang yang terlibat, dapat secara akurat memprediksi peringkat pertunjukan dari Nielsen, Rotten Tomatoes, dan IMDB, dengan akurasi berkisar antara 84 sampai 99 persen.

Tidak puas hanya dengan AI-nya yang piawai meramalkan keinginan dan ketidaksukaan orang, Hamon bertanya-tanya apa lagi yang bisa ia ciptakan.

Mungkin ia dapat mendeteksi kebohongan dari acara TV.

Baca Juga:(VIDEO) Profesor Norman G. Finkelstein, Yahudi Korban Holocaust yang Begitu Gigih Membela Palestina

Baca Juga:Bagi Para Pengendara Motor, Jangan Keluar Rumah Pada Malam 2 Januari Ya...

Artikel Terkait