Advertorial
Intisari-Online.com - Sekitar dua tahun lalu, pulau yang satu inibelum ada.
Sampai sebuah gunung berapi di bawah laut meletus di Pasifik Selatan.
Saat asap dan debunya menghilang, sebuah daratan baru terlihat.Sebuah pulau yang belum pernah ada sebelumnya.
Dilansir dari sciencealert.com, Pulau Vulkanik Hunga Tonga-Hunga Ha'apai (Hunga Tonga), terbentuk pada Januari 2015.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Letaknya berada di dua pulau antara Pulau Polinesia yang tak berpenghuni.
Dalam 150 tahun terakhir, hanya tigapulau vulkanik yang muncul seperti ini dan bertahan beberapa bulan, dan Pulau Surtsey adalah yang paling terkenal.
Pulau Hunga Tonga adalah satu-satunya jenis pulau baru di era satelit modern.
Misalnnya ada yang mengetik 'Hunga Tonga' pada Google Maps, maka Anda akan melihat ilustrasi lama dari dua pulau yang dipisahkan oleh hamparan air biru.
Namun jika Anda beralih ke tampilan satelit, pulau yang baru lahir ini akan terlihat. Bahkan akan terlihat dengan semua keindahannya.
"Ada sejumlah besar materi yang keluar dari letusan ini, mungkin lebih besar dari pada Surtsey," kata ahli geologi Vicki Ferrini dari Universitas Columbia, yang sedang mempelajari pulau tersebut dengan para periset dari NASA.
Ilmuwan memperkirakan Pulau Hunga Tonga hanya bertahan beberapa bulan.
Namun, peneliti mengatakan lain, pulau dengan luas sekitar 200 hektar (hampir 500 hektar) dan setinggi 120 mdpl dapat bertahan hingga 30 tahun.
NASA menganggap geografi unik Hunga Tonga dapat memberikan model baru untuk penyelidikan sejarah air di Mars, yang dapat membantu kita memahami jika pernah ada kehidupan di Mars.
Namun waktunya terlalu singkat, tidak ada yang dapat memprediksi berapa lama pulau tersebut dapat bertahan sebelum ditelan gelombang.
Temuan tersebut telah dipresentasikan pada Pertemuan Fall G an American Geophysical Union 2017 di New Orleans.
(Baca juga:7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)