Advertorial
Intisari-Online.com – Pelangi merupakan salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Sayangnya, munculnya pelangi tidak lama.
Namun minggu lalu, para profesor dan mahasiswa dari Universitas Budaya China menyaksikan pelangi selama sembilan jam di pegunungan Taipei.
“Sungguh menakjubkan… rasanya seperti hadiah dari langit. Sangat langka,” kata Chou Kun-hsuan, seorang profesor dilansir bbc.com.
Profesor Chou dan seorang profesor lainnya, Liu Ching-huang, memimpin untuk mendokumentasikan pelangi tersebut dengan bantuan mahasiswa lainnya.
(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Dari gambar dan rekaman video menunjukkan pelangi berlangsung dari pukul 06.57 sampai 15.55.
Sehingga totalnya sekitar delapan jam dan 58 menit.
Jika berhasil dikonformasi, pelangi itu berarti berhasil mengalahkan rekor sebelumnya untuk pelangi terpanjang yang berlangsung di Yorkshire, Inggris pada tanggal 14 Maret 1994.
Saat itu, pelangi bertahan selama enam jam dari pukul 09.00 sampai 15.00, menurut Guinness World Records.
Padahal menurut situs rekor dunia tersebut, pelangi hanya bisa berlangsung selama kurang dari satu jam.
Kini, para profesor dan mahasiswa tengah mengumpulkan semua bukti untuk diajukan pada Guinness World Records.
“Dengan 10.000 gambar yang kami ambil sendiri dan banyaknya gambar dari orang di sekitar, kami yakin dapat membuktikan kepada Guinness tentang pelangi yang berlangsung selama sembilan jam ini,” terang Prof. Chou.
Terakhir, menurut profesor Chou, penyebab pelangi ini berlangsung sangat lama adalah monsun utara-timur musiman yang menjebak uap air di udara dan kecepatan angin relatif lambat sekitar 2,5-5 meter per detik.
Kondisi seperti itu memang biasa terjadi di musim dingin di pegunungan Yangmingshan di Taipei.
Sehingga menjadikannya tempat yang ideal untuk pelangi bertahan lama.
(Baca juga:7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)