Advertorial

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Calon Panglima TNI yang Selalu Berusaha Keras Mendekatkan TNI pada Rakyat

Moh Habib Asyhad

Editor

Selain berusaha untuk menghargai sejarah bangsanya, Marsekal Hadi Tjahjanto juga sangat gigih untuk mendekatkan TNI dengan rakyatnya.
Selain berusaha untuk menghargai sejarah bangsanya, Marsekal Hadi Tjahjanto juga sangat gigih untuk mendekatkan TNI dengan rakyatnya.

Intisari-Online.com -Pada Maret 2014 lalu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU dan masih berpangkat Marsekal Pertama (Marsma), mengajak sejumlah wartawan dan sekitar 20 mahasiswa dan pelajar pemenang lomba dalam rangka HUT TNI AU ke-68 berkunjung Yogyakarta.

Tujuan kunjungan ke Yogyakarta adalah untuk meninjau Akademi Angkatan Udara, Lanud Adi Sutjipto, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, dan Monumen Ngoto.

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Sebelum berangkat sambil menunggu persiapan pesawat transpor CN-295 yang akan membawa rombongan ke Yogyakarta, saya, yang saat itu masih menjadi reporter Majalah Angkasa menyempatkan diri ngobrol dengan Marsekal Hadi Tjahjanto di ruang VIP Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Obrolan tersebut seputar apa saja, terutama sejarah militer dan kondisi penerbangan dunia mulai dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, hingga kondisi terkini.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang saat ini menjabat seagai KASAU dan merupakan calon tunggal Panglima TNI ternyata memiliki pemahaman yang sangat luas tentang sejarah militer dunia dan sangat tertarik terhadap sejarah itu sendiri.

Oleh karena itu sebagai Perwira Tinggi TNI AU (KASAU) salah satu yang dilakukan Marsekal Hadi Tjahjanto adalah meremajakan dan merawat pesawat-pesawat TNI AU yang pernah dioperasikan dan berada di berbagai museum.

Sebagai pesawat-pesawat yang sangat bersejarah dan meskipun telah dimuseumkan, Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan pesawat-pesawat itu dicat ulang dan direnovasi sehingga tampak seperti baru.

(Baca juga:Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)

(Baca juga:Ada yang Berpangkat Mayor, Inilah 6 Oknum TNI yang Diduga Terlibat Kasus Mutilasi di Timika, 'Hukum Harus Ditegakkan')

Museum TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta dijadikan sebagai pusat untuk memajang pesawat-pesawat yang bersejarah itu dan dibuka untuk umum.

Memang perlu perjuangan sangat keras untuk memindahan pesawat seperti C-130 Hercules dari Bandung dan helikopter Sikorsky S-58T Twin Pac dari Bogor menuju Yogyakarta melalui jalan darat untuk dipajang di Museum Dirgantara Mandala.

Berkat penampilan pesawat yang seperti masih baru maka pengunjung yang datang ke museum tidak hanya merasa senang.

Mereka juga sekaligus bangga dengan pesawat-pesawat TNI AU yang pernah berjasa dalam sejarah perjuangan menegakkan NKRI ini.

Bagi Marsekal Hadi Tjahjanto menghargai benda-benda bersejarah di museum merupakan penghargaan juga terhadap para pelaku sejarahnya.

Oleh karena it, merawat benda-benda di museum, menurut Marsekal Hadi Tjahjanto, merupakan upaya merawat sejarah itu sendiri.

Dengan demikian bangsa yang besar ini, khususnya TNI AU, selalu memiliki kesadaran sejarah dan jati diri yang utuh sehingga ke depannya makin bisa mengembangkan potensinya sesuai tantangan jaman.

Selain berusaha untuk menghargai sejarah bangsanya, Marsekal Hadi Tjahjanto juga sangat gigih untuk mendekatkan TNI dengan rakyatnya.

Maka tidak mengherankan ketika menjabat berbagai jabatan strategis, mulai dari saat berpangkat Kolonel hingga Jenderal (Marsekal) Bintang Empat, Marsekal Hadi Tjahjanto juga berusaha keras mendekatkan TNI dan dirinya sendiri dengan masyarakat.

Di acara-acara blusukan bersama para wartawan, misalnya, Marsekal Hadi Tjahjanto tidak sungkan-sungkan duduk santai di bawah pohon sambil makan dan mengobrol apa saja, cepat mencair dengan warga yang ditemui, dan selalu memposisikan TNI adalah milik rakyat serta sebaiknya tidak perlu berjarak.

Maka jika merefleksi pada tahun 2017 ini HUT TNI yang ke-72 bertema “Bersama Rakyat TNI Kuat”, langkah utama TNI memang harus makin dekat dengan rakyat.

Sosok Marsekal Hadi Tjahjanto yang sudah memiliki motivasi untuk makin mendekatkan TNI dengan rakyat, sesuai sejarahnya bahwa TNI berasal dari rakyat untuk rakyat, pencalonanya untuk menjabat Panglima TNI dirasa sudah tepat.

Artikel Terkait