Advertorial

Menurut Sains, Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Berpikir Ulang untuk Membeli Cemara Hidup sebagai Pohon Natal di Rumah

Moh Habib Asyhad

Penulis

Pohon cemara yang digunakan sebagai Pohon Natal, bisa mengandung banyak kutu, tungau, ngengat, dan juga laba-laba. Begitu menurut seorang profesor di University Museum of Bergen.
Pohon cemara yang digunakan sebagai Pohon Natal, bisa mengandung banyak kutu, tungau, ngengat, dan juga laba-laba. Begitu menurut seorang profesor di University Museum of Bergen.

Intisari-Online.com – Perayaan Natal rasanya tidak lengkap jika ditemanisebuah pohon Natal.

Pohon cemara yang berhias rantai kertas perak, tiruan permen tongkat, kado, malaikat, Sinterklas, hingga gumpalan kapas dan lampu kecil yang berkelap-kelip.

Itu sebabnya, pohon Natal sering menjadi hal yang pertama dilihat ketika tamu masuk ke dalam rumah kita.

Nah, apakah pohon Natal di rumah anda merupakan pohon cemara asli atau tiruannya?

(Baca juga:Ooo … Ternyata Ini Alasan Bidan Menghimbau Untuk Tak Berhubungan Seks di Masa Natal)

(Baca juga:Ingin Menyiapkan Hadiah Natal Bagi Putri Tercinta? Inilah Mainan Peralatan Dapur yang Bakal Jadi Tren sebagai Hadiah Natal)

Bila pohon cemara asli, sebaiknya anda berhati-hati.

Penelitian mengungkapkan bahwa ada sebatalion kutu, tungau, ngengat, dan laba-laba yang bersembunyi di pohon Natal.

Hewan itu tidak aktif karena dalam kondisi hibernasi saat musim dingin.

“Kutu berhibernasi selama musim dingin dan biasanya mengosongkan tubuhnya dari cairan, memproduksi cairan dingin dan menjadi tidak aktif sepenuhnya,” kata Bjarte Jordal, seorang profesor di University Museum of Bergen kepada IB Times.

Ia menambahkan, ketika merasakan udara hangat dan menjadi terbangun oleh cahaya, mereka mengira waktu musim semi sudah tiba dan musim semi menghidupkan mereka kembali.

“Jika anda mengetuk pada bagian selubung putihnya sebelum anda membuang pohon itu setelah Natal, anda akan menemukan sejumlah binatang kecil,” lanjut Bjarte Jordal.

Kecuali bila anda punya alergi, pengunjung yang mengejutkan ini tidak akan menimbulkan banyak masalah.

Penelitian juga menemukan bahwa kebanyakan tungau akan tetap berada di pohon dan akan segera mati karena kekurangan makanan selama berada di dalam ruangan.

(Baca juga:Warga Pulau Foula Merayakan Natal Pada 6 Januari dan Tahun Baru 13 Januari)

Bila anda ingin menghindari penyelusup ini, Profesor Bjarte Jordal memberikan sebuah rekomendasi.

Menurutnya, bagi rumah tangga sebaiknya membeli pohon berbatang keras yang tumbuh di daerah setempat saja.

Karena, pohon di daerah setempat kebanyakan mungkin terbatas binatangnya, yang mendatangkan serangga.

Namun bukan berarti membersihkan atau menyiram tanaman untuk membersihkannya dari serangga akan merusak tanaman itu.

Profesor Bjarte Jordal mengatakan, kita harus mempertimbangkan pula bahwa ada banyak serangga dan kutu di pot tanaman yang secara teratur muncul di rumah-rumah.

“Seperti yang kita semua tahu, hal ini menarik sejumlah lalat pula. Tidak ada bedanya dengan pohon Natal,” tutup Profesor Bjarte Jordal.

Artikel Terkait