Advertorial
Intisari-Online.com -Sepasang sejawat asal Australia, Beau Bryce Maurice (37) dan Charles William (19), bermaksud memacing di kawasan rawa di Broome, Australia Barat.
Karena berencana memancing di akhir pekan pada minggu kedua bulan November untuk beberapa hari bekal yang dibawa cukup banyak.
Keduanya membawa makanan dan minuman yang cukup, tenda dan perlengkapan, serta seekor anjing.
(Baca juga:Jangan Panik saat Mobil Mogok Gara-gara Banjir, Ada 3 Tips Mudah Mengatasinya)
William dan Maurice pergi berkendara meggunakan mobil SUV yang cocok untuk off road dan nekat melintasi rawa tempat tumbuh mangrove di kawasan yang berjarak sekitar 100 km dari Broome.
Tapi ketika mobil SUV sedang melintasi posisi tengah-tengah rawa mesinnya tiba-tiba bermasalah dan mogok.
Maurice dan William kemudian turun ke kedalaman rawa berlumpur setinggi lutut itu, membuka kap mobil, berusaha memperbaiki mesin tapi gagal.
Mereka lalu dikejutkan oleh anjingnya yang tiba-tiba menyalak panik karena sedang diincar oleh seekor buaya.
Menyadari tempat rawa berlumpur di sekitar mobilnya yang mogok merupakan habitat buaya, Maurice dan William segera bergegas masuk ke dalam kabin mobil.
Keduanya seperti menemukan jalan buntu.
Selain terancam oleh sergapan buaya rawa, keduanya juga tidak bisa berkomunikasi karena kawasan itu tidak ada sinyal untuk telepon genggam.
Malam harinya keduanya juga tidak berani tidur dalam kabin mobil.
Sebagai gantinya, mereka memilih tidur di atas atap mobil dengan mengikatkan tali kuat-kuat pada tubuh masing-masing agar tidak terjatuh.
Tapi anjing yang tetap dibiarkan dalam kabin mobil dalam kondisi tertutup sepanjag malam selalu menjadi incaran buaya dan ular.
Kondisi selalu dalam bahaya karena sewaktu-waktu bisa disergap buaya dan ular yang mengepungnya itu berlangsung hingga memasuki hari ketiga.
Sebenarnya lokasi tempat Maurice dan William terjebak di atasnya sering dilewati helikopter yang biasa membawa penumpang ke lokasi pertambangan minyak di lepas pantai.
Tapi karena terbangnya helikopter terlalu tinggi para pilotnya tidak bisa melihat posisi mobil SUV yang sedang terjebak di tengah rawa berlumpur.
Didorong oleh bahan makanan yang nyaris habis dan keselamatan jiwanya yang makin terancam, keduanya memutuskan untuk membuat tanda darurat saat malam hari agar bisa terlihat oleh pesawat heli yang melintas.
Maurice lalu memutuskan mengambil aki mobil dan memotong sejumlah kabel.
Ketika malam telah tiba, ia membuat cahaya dengan cara menggesekan kabel yang sudah dihubungkan ke kutub plus-minus pada aki.
Kilatan cahaya yang dihasilkan dari energi aki ternyata bisa dilihat oleh helikopter yang sedang melintas saat malam hari.
Esok harinya heli yang biasa membawa penumpang ke tambang minyak lepas pantai it, bersama helikopter polisi, segera melakukan misi pencarian dan berhasil menemukan posisi William serta Maurice.
Ketika sudah berhasil dievakuasi baik William maupun Maurice mengaku dirinya merasa sangat beruntung karena bisa terhindar dari ancaman kematian yang sangat mengerikan.
“Apa yang kami alami bukan merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kami selalu stres sepanjang hari karena tinggal menunggu waktu untuk dimangsa buaya,” ujar Mourice kepada Daily Mail.
“Tapi kami berusaha berpikir positif dan akhirnya bisa punya cara untuk mendapatkan pertolongan.”