Advertorial
Intisari-Online.com – Era digital dengan semakin mudahnya ketersambungan antarorang menyebabkan kantor fisik mulai tersingkir keberadaannya. Orang bisa kerja di mana saja dan kapan saja.
Namun sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari nalurinya untuk berkumpul. Masalahnya, bagaimana caranya tetap bisa berkumpul sekaligus menyelesaikan pekerjaan tanpa harus ke kantor.
Kondisi perkotaan besar seperti Jakarta membuat aktivitas berangkat kantor bisa mengendurkan semangat akibat kemacetan.
Lima tahun belakangan muncullah “kantor” yang bisa didatangi tanpa perlu meluapkan emosi karena kemacetan, ulah pemakai jalan yang tak taat aturan, atau transportasi umum yang mengalami kendala.
“Kantor” yang diberi nama coworking space (ruang bekerja bersama-sama) itu tak ubahnya seperti kantor sesungguhnya, namun dirancang dengan memperhatikan kenyamanan. Nilai plusnya lagi, kita bisa bertemu dengan profesional di bidang lain.
(Baca juga:Coworking Space, dari Interaksi hingga Kolaborasi)
Tak semua jenis pekerjaan bisa memanfaatkan coworking space ini. Umumnya mereka yang bekerja di perusahaan rintisan, pekerja lepas, serta profesional cocok menjadi penghuni coworking space. Dan itu semua banyak terpenuhi saat ini, ketika generasi langgas (milenial) membanjiri dunia kerja.
Tak berlebihan jika coworking space sudah menjelma menjadi sebuah elemen penting dalam ekosistem kewirausahaan. Seiring dengan munculnya coworking space di kota-kota besar di Indonesia, akhirnya terbentuklah sebuah perkumpulan coworking space bernama Coworking Indonesia.
Agar “virus” coworking space ini menjalar dan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas, Coworking Indonesia menggandeng BRI menggagas event CoworkFest 2017. Tujuan utamanya, ya memperkenalkan ke masyarakat yang lebih luas tentang apa itu coworking space.
(Baca juga:Ini Visi Para Cagub DKI soal Industri Digital dan Kreatif)
“Sebagian besar masyarakat di Indonesia mengenal coworking space hanya sebagai tempat kerja. Melalui COWORKFEST, harapannya masyarakat bisa lebih paham bahwa di sana ada banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan seperti workshop, sharing, talk show, sehingga kita bisa berkomunitas, berkolaborasi, dan saling terhubung satu sama lain,” jelas Andi Saptari, selaku Ketua CoworkFest 2017.
Di CoworkFest 2017 pengunjung dapat merasakan pop-up coworking di tengah taman, aneka workshop, panel diskusi, talkshow, curated local market, coffie & foodie market, musik, dan banyak aktivitas lain.
“Narasumber untuk talkshow, diskusi dan seminar pun dipilih berdasarkan tema-tema yang banyak diminati oleh audience, terutama mereka yang selalu mencari skill, insight, knowledge baru yang bisa membuatnya lebih produktif,” jelas Andi.
Nama penting seperti Ade Nurul Safrina (WeCare.id) yang akan bicara tentang “Making Your Social Movement Into An Impactful Business”, lalu ada panel diskusi bersama Indra Utoyo (Direktur Teknologi dan Digital BRI) akan menjadi asupan ilmu yang sangat berguna bagi para technopreneur.
Acara ini akan digelar di Taman Menteng selama dua hari pada tanggal 25-26 November 2017. Di sana akan diperlihatkan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana sebuah coworking space bekerja. Dipilihnya Taman Menteng karena ingin mengaktifkan ruang publik (activating public space), karena disitulah masyarakat (community) berkumpul.
(Baca juga:Era Kerja Di Rumah Tamat!)
Gagasan ini langsung disambut oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memang kerap mendukung ide-ide dari kaum muda, terutama dalam hal technopreneur.
“Komunitas CoworkingSpace merupakan suatu trend baru di kalangan technopreneur (pelaku usaha rintisan/ start-up) dan generasi millenial. Dengan menyediakan fasilitas untuk berkumpul, berkomunikasi serta sharing experience, para komunitas dengan kompetensi yang dimiliki telah berbagi ilmu sehingga terbentuk suatu ekosistem yang saling menguntungkan. Dengan demikian, hal ini ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Visi inilah yang dilihat BRI selaras dengan visi yang dimiliki oleh BRI untuk mendorong industri kecil (UMKM) dan ekonomi kreatif di Indonesia,” ujar Kaspar Situmorang, EVP Digital Center of Excellence BRI.
Dukungan BRI pun tak hanya sebagai sponsor utama event ini, yang memberi dukungan keuangan dalam rangkaian acara CoworkFest 2017, tapi juga turut memberi akses networking dandatabase support kepada para pelaku perusahaan rintisan dan members Coworking Indonesia lewat Jaringan BRI yang tersebar sampai ke pelosok Tanah Air.
Dengan jaringan kantor dan database UMKM BRI yang terbesar dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia, pertumbuhan ekonomi kreatif melalui gerakan coworking space dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tentunya, tak hanya sampai di event ini. BRI juga memberikan peran yang sangat dinanti dalam gerakan coworking di Indonesia, yaitu dukungan masa proses inkubasi dari sebuah perusahaan start-up. “Kami akan melanjutkannya dengan penjaringan potensi-potensi unggul dari para start-up dan member Coworking Indonesia untuk dibina dan dikembangkan melalui BRI Incubation and Acceleration programs,” jelas Kaspar Situmorang.
Dukungan berupa akselerasi program untuk usaha rintisan itu juga merupakan program yang akan ditekankan BRI pada masa mendatang. Selain tentunya juga ada program Intermediary yang membantu mempertemukan komunitas untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman, serta mitra pameran dan digital.
Agar gaungnya menasional, CoworkFest 2017 juga menggelar pre-event roadshow bertema “Bring It On” ke 11 kota sejak 11 November sampai 22 November 2017. Di mana ada 12 coworking space di tiap kota yang menjadi host acara panel diskusi bersama perwakilan Coworking Indonesia, BRI, dan inspiring local heroes di tiap kota.
Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bandung, Medan, Yogya, Semarang , Malang, Surabaya, dan Bali.
Event ini juga akan dihibur oleh artis dan band papan atas yang sangat akrab di kalangan kawula muda. Sebut saja seperti Raisa, Stars and Rabbit, Rendy Pandugo dan Discopantera.
Nah, jangan sampai ketinggalan. Datang dan ketahui lebih soal coworking space..