Advertorial

Catat! Inilah Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Jika Hidung Anak Kemasukan Benda Asing

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com­—Karena masih belum mengerti, anak-anak sering memasukkan benda asing ke hidungnya.

Misalnya sedotan, kelereng, permen, biji-bijian.

Masalahnya, terkadang benda-benda tersebut terperangkap di dalam.

Jika hal ini terjadi pada anak kita, apa yang harus dilakukan?

(Baca juga: Meski Hanya Pertolongan Pertama, Luka Bakar Jangan Diolesi Mentega)

Mayo Clinic Family Health Book Panduan Kesehatan Keluarga memberi tip yang dapat kita coba berikut ini:

1. Arahkan anak yang kemasukan benda itu untuk bernapas melalui mulut sampai benda tersebut dikeluarkan. Hal ini agar benda itu tidak terhirup lebih dalam.

2. Jangan mencoba mengeluarkan benda asing dengan kapas, korek api, atau benda lainnya. Hal ini justru mendorong benda makin dalam.

3. Jika benda tampak jelas, lentur, dan mudah diraih dengan penjepit, cobalah perlahan-lahan menjepit dan menariknya keluar.

4. Suruhlah anak untuk mengembus pelan-pelan dari hidungnya untuk melepaskan benda itu keluar. Jangan mengembus terlalu keras atau berkali-kali. Pelan-pelan saja.

5. Kalau anak tidak bisa mengembuskan hidungnya, kita dapat mencoba dengan perlahan meniup mulut anak, sambil memijat lubang hidungnya yang kemasukan benda.

6. Kalau bantuan ini gagal, segeralah cari bantuan medis darurat.

Tidak hanya pada hidung, anak-anak juga bisa saja menelan benda seperti logam, peniti, kancing, biji buah-buahan, dan mainan kecil.

(Baca juga: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) PC, Mulai dari Terkena Virus hingga Ketumpahan Teh)

Orangtua jangan khawatir dulu, biasanya benda-benda asing ini bisa melewati saluran pencernaan tanpa menimbulkan gangguan.

Tapi memang, kadang-kadang benda itu dapat terperangkap di dalam.

Jika gejala seperti kesulitan menelan, mengeluarkan air ludah, sakit perut, atau muntah terjadi, segeralah cari bantuan.

Apalagi jika yang tertelan adalah baterai kancing, segeralah mencari bantuan medis darurat. Karena bacteria tersebut mengandung cairan basa yang berbahaya.

Artikel Terkait