Advertorial
Intisari-Online.com – Ratna sedang asyik menjahit, ketika anaknya, Adi (2), mencoba meraih termos berisi air panas.
Termos itu terguling dan airnya tumpah menyiram tubuh Adi yang hanya mengenakan kaus tipis. Adi menjerit-jerit kesakitan, sementara kulitnya menjadi merah.
Ratna sangat panik. Seorang tetangganya melarikan Adi ke rumah sakit terdekat.
Seluruh tubuh Adi diperiksa, kemudian lukanya diolesi semacam salep. Luka bakar Adi termasuk ringan, tetapi tetap memerlukan perawatan selama dua minggu di rumah sakit.
Hasil pengobatannya cukup memuaskan, karena ternyata luka itu tidak meninggalkan bekas yang berarti.
Mentega, no!
"Bila seseorang terkena luka bakar jangan panik," kata dr. Sidik Setiamihardja, ahli bedah plastik dan rekonstruksi dari RSCM-FKUI yang sering menangani pasien luka bakar.
Tindakan yang harus dilakukan yaitu:
- Jauhkanlah segera si korban dari penyebabnya.Tindakan seperti mengoleskan salep, mentega, tinta, telur, dll. pada luka pun tidak dianjurkan. "Soalnya, 'kan belum tentu steril," kata dr. Sidik.- Dinginkan bagian yang terluka dengan air bersih yang mengalir. Bisa dengan mengucurkan air leding, air dari cerek atau dari kendi secara perlahan-lahan.
Tindakan ini berguna untuk mencegah panas menjalar ke bagian yang lebih dalam.
Hendaknya air tidak terlalu dingin, sebab kulit yang rusak tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, sehingga suhu dapat menjadi sangat rendah dan ini berbahaya.
Luka terseduh seperti yang dialami Adi tadi juga disebut luka bakar, walaupun tidak disebabkan oleh api. Yang juga termasuk luka bakar ialah bila kena aliran listrik tegangan tinggi, zat kimia, dan radiasi.
Semua ini disebut luka bakar, sebab penyakitnya seperti luka bakar karena api.
(Baca juga:Wajib Diingat! Tidak Semua Penyakit Kulit Bisa Diobati dengan Salep Kulit)
Bila seseorang kena aliran listrik tentu saja tindakan pertama melepaskannya dari gigitan listrik tersebut, misalnya dengan mematikan aliran listrik.
Pada umumnya korban aliran listrik keadaannya cukup parah, karena selain kulit, yang juga bisa terganggu adalah otak, jantung, ginjal, saraf, dll.
Jadi, yang pertama kali kita periksa adalah pernapasan dan denyut nadi penderita.
Bila jantung korban tidak berdenyut, belum tentu berarti korban telah meninggal. Korban demikian harus secepatnya ditolong dengan massage jantung (resusitasi jantung).
Caranya, dengan mengentak-entakkan kedua tangan kita secara berulang-ulang tepat di atas jantung korban disertai bantuan pernapasan.
Setelah itu ia harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat agar mendapat bantuan selanjutnya.
Sakit artinya ringan
Bila seseorang tersiram zat kimia, jangan sekali-kali ia diberi zat yang berlawanan sifatnya, melainkan cukup diguyur dengan air bersih. Pada korban radiasi, umumnya gejala yang timbul lebih lambat.
Luka bakar berat sering terjadi pada korban yang terbakar dalam ruangan tertutup.
Asap yang mengandung gas beracun (CO), akibat pembakaran yang tidak sempurna, mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk melekat pada hemoglobin daripada oksigen, sehingga oksigen terdesak ke luar.
Akibatnya, korban akan keku rangan zat asam dan bisa pingsan atau bahkan meninggal.
(Baca juga:Bukan Cuma Buat Rambut, Lidah Buaya Juga Bisa Sembuhkan Luka dan Turunkan Kolesterol. Ini Caranya!)
Sebab itu tindakan pertama adalah:
Ada tiga faktor yang menentukan berat-ringannya luka bakar, yaitu kedalaman, luas, dan penyebabnya.
- Segera mengeluarkan korban dari ruangan tersebut dan diberikan O2 murni.
- Sisa pakaian yang terbakar sedapat mungkin dilepaskan dan korban dibungkus dengan kain bersih, misalnya seprai yang sudah dicuci.
- Baringkan dia pada posisi yang dikehendaki.
- Korban sedapat mungkin dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan.
- Rasa sakit luka bakar baru akan sangat berkurang bila disiram dengan air, walaupun kemudian luka itu akan menjadi sakit kembali. Namun, rasa sakit menandakan bahwa luka tersebut bukan luka yang dalam. Bekas lukanya nanti tidak seberat luka bakar yang dalam. Pada luka bakar yang dalam, umumnya kulit arinya terlepas dari dasar, tapi tidak terbentuk gelembung dan bila robek dasarnya berwarna putih.
Luka bakar karena sengatan listrik tegangan tinggi digolongkan pada luka bakar berat, karena biasanya fungsi saraf dan jantung terganggu.
Untuk mengukur luas luka bakar biasanya digunakan telapak tangan. Satu telapak tangan adalah 1% dari permukaan tubuh.
Bila kurang dari 15% dan hanya timbul gelembung-gelembung (tidak pecah) dianggap luka bakar ringan.
Luka bakar di atas 20% dari permukaan tubuh membutuhkan perawatan di rumah sakit. Di Jakarta korban bisa dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo atau RS Pertamina, yang mempunyai ruang steril khusus luka bakar.
(Baca juga:Detik-detik Kematian Hitler di Mata Pelayan Pribadinya: Saya Sendiri yang Membakar Jenazah Hitler)
Luka bakar yang luas bisa menyebabkan korban kehilangan banyak cairan dalam tubuh, sehingga akan mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit. Sebab itu korban juga harus segera mendapat cairan.
Kulit memang banyak gunanya, antara lain untuk menahan terjadinya infeksi, mengukur suhu tubuh, mengatur penguapan, dll.
Penderita luka bakar di atas 30% sering juga mengalami kekurangan darah (anemia), karena kulit yang kaya akan pembuluh darah juga ikut terbakar.
Adakalanya korban memerlukan perawatan yang serius, walaupun tampaknya luka sedikit, yakni kalau luka terletak pada daerah-daerah yang penting, seperti muka, tangan, kaki, kemaluan.
Kapan perlu fisioterapi?
Penanggulangan luka bakar dalam memang cukup rumit, sebab setelah beberapa hari (sekitar 14 hari) luka tadi mengering, pada hari ke-14 mengelupas dan ini sangat mudah berdarah.
Luka yang mudah berdarah ini disebut jaringan granulasi. Bila lukanya luas, harus ditutup dengan kulit dari si pasien sendiri dengan jalan tandur alih kulit (skin grafting).
Jaringan parut yang terjadi akan menyebabkan timbulnya kerutan dan kekakuan. Kalau yang terkena jari-jari tangan atau kaki, jari-jari itu akan kaku, tidak dapat digerakkan.
Kalau yang terkena bagian leher, maka leher akan kaku dan tertarik ke bawah. Kelainan akibat penarikan sendi, jaringan lunak yang terus-menerus bisa mengubah bentuk tulang dan sendi.
Jaringan parut tadi juga menimbulkan keluhan gatal dan sakit yang biasanya sangat menjengkelkan pasien.
Penanggulangannya: jari-jari dan leher yang kaku tadi harus secepat mungkin dipaksa dilemaskan dengan jalan fisioterapi.
Kalau fisioterapi tidak berhasil, koreksi bedah plastik akan sangat membantu. Namun harus diingat, kemampuan bedah plastik ada batasnya.
Cacat yang berat tidak bisa diharapkan untuk dihilangkan sama sekdli. Cerita tentang tokoh Stephanie dalam film seri Refurn to Eden, yang konon bisa jadi lebih cantik jelita setelah wajahnya yang cedera dibedah plastik, cumalah isapan jempol belaka.
Jaringan parut yang mulai menyembuh mudah sekali lecet, karena kulit penutup sangat tipis. Ini memang lain halnya dengan luka biasa.
Sebab itu sebaiknya luka bakar dibungkus dengan kain, yang selain untuk pelindung juga untuk penekanan. Tidak heran penderita luka bakar harus dirawat sampai berbulan-bulan di rumah sakit.
Faktor yang menentukan mati-hidupnya penderita sebagian besar tergantung pada faktor luasnya luka, usia, timbulnya infeksi, keahlian medis, kebersihan rumah sakit, dan tidak kalah penting adalah gairah hidup penderita sendiri.
Biasanya, menurut dr. Sidik, penderita yang mau makan harapan untuk hidupnya lebih tinggi.
Psikiater bisa membantu
Pasien dengan luka bakar berat sangat terpukul jiwanya, antara lain karena rasa sakitnya, takut dan malu akan cacatnya, takut ditinggalkan anggota keluarga dan lingkungannya, takut kehilangan pekerjaan, dan seribu satu macam ketakutan lainnya lagi.
Pulihnya keadaan mental pasien memang sebagian besar tergantung dari kemauan dan semangat pasien itu sendiri, di samping bantuan dari tim medis dan orang-orang dekat di sekitarnya.
Sebab itu perlu dipupuk kerja sama yang baik antara tim medis, termasuk psikiater dan orang-orang dekat di sekitarnya, untuk mengatasi diri dari rasa takut dan malu.
Hal itu memerlukan ketabahan, selain waktu. Namun, banyak orang yang walaupun cacat ternyata mampu menempuh hidup baru yang memuaskan karena pandangan hidupnya yang bijaksana.
Mereka tidak menyesali dan merindukan masa lalu yang tak mungkin kembali, tetapi membangun masa depan dengan hal-hal yang masih mereka miliki.
(Baca juga:Kecanduan Bedah Plastik, Pria ini Justru Mengalami Ereksi Permanen)
Alternatif, bedah plastik
Untuk rmngurangi cacat karena luka bakar diperlukan bantuan bedah plastik. Kelainan akibat luka bakar yang memerlukan tindakan bedah plastik ialah:
- luka granulasi;Catatan: Kulit dari satu tempat dapat saja dipindahkan dan tumbuh di tempat lain, misalnya kulit telapak kaki tumbuh di muka, kulit kepgla tumbuh di telapak kaki. Namun, tentu hal ini tidak boleh terjadi, kecuali dalam keadaan terpaksa. Sedapat mungkin sifat donor sama dengan resipien. Misalnya, untuk telapak tangan pakailah kulit telapak kaki, jangan kulit kepala.- jaringan parut yang mengganggu fungsi sendi;
- jaringan parut yang berlebthan, sehingga memberikan keluhan kosmetika atau keluhan subjektif lain, seperti gatal, sakit, panas, dan kaku.
Tindakan bedah plastik dapat berupa:
- tandur alih kulit untuk luka granulasi yang semata-mata bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka;
- tandur alih kulit untuk parut yang berlebihan biasanya menggunakan kulit yang lebih tebal, sehingga dapat diharapkan warna dan sifat-sifainya seperti daerah donor. Tindakan ini biasanya menunggu sampai jaringan parut menjadi dewasa yang memerlukan waktu 18-24 bulan;
- untuk jaringan parut yang tidak luas dan memanjang, jaringan parut tersebut dapat dibuang dan kemudian langsung ditutup;
- pada gangguan sendi, jaringan parut yang dibuang dapat digantikan dengan tandur alih kulit, pemindahan lembar jaringan kulit dengan tangkainya (flap) atau menggunakan teknik bedah mikro untuk memindahkan satu blok kulit ke daerah resipien.
Bila pasien dalam keadaan gawat (pada hari-hari pertama), tentu pemindahan kulit belum dapat dilakukan, sedangkan fungsi kulit secepatnya diperlukan.
Dalam hal ini untuk sementara dipergunakan kulit yang menyerupai kulit pasien, yang setiap 2 - 3 hari diganti sebelum kulit cangkokan tersebut melekat.
Kulit yang bisa dipakai antara lain:
- kulit kadaver (kulit yang diambil dari orang yang telah meninggal, seperti halnya kornea mata);- kulit babi. Kulit babi mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kulit binatang lain, karena sifatnya paling dapat diterima oleh tubuh.
(Pernah dimuat di Buku Kumpulan Artikel Kesehatan 1 – Intisari)