Advertorial

Penting, Jangan Lakukan Ini saat Masak Jika Tak Ingin Kehilangan Kandungan Yodium pada Garam

Ade Sulaeman

Editor

Yang perlu kita ketahui, garam bersifat higroskopis, yakni sifat yang menyebabkannya mudah lembap. Selain itu, kandungan yodium dalam garam mudah menguap.
Yang perlu kita ketahui, garam bersifat higroskopis, yakni sifat yang menyebabkannya mudah lembap. Selain itu, kandungan yodium dalam garam mudah menguap.

Intisari-Online.com – Sebagian besar ibu rumah tangga di Indonesia sudah tahu, jika membeli garam, harus yang mengandung yodium.

Namun, perlu diperhatikan cara tepat memakainya, karena kalau salah kita hanya akan memakan garam, tetapi tidak mendapat manfaat yodiumnya.

Sebenarnya, yodium terdapat dalam berbagai jenis sayuran seperti tomat, kentang, wortel, dan berbagai pangan dari laut seperti ikan tertentu, kepiting, udang, kerang, dll.

Kebutuhan tubuh akan yodium juga tidak banyak.

(Baca juga: Kurang Yodium, Gangguan pada Kehamilan)

Orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 100 - 115 mikrogram (mcg) per hari, anak berusia 1 - 10 tahun sebanyak 60 - 110 mcg per hari, sedangkan ibu hamil dan menyusui berkisar 125 - 150 mcg per hari.

Yang perlu kita ketahui, garam bersifat higroskopis, yakni sifat yang menyebabkannya mudah lembap.

Selain itu, kandungan yodium dalam garam mudah menguap.

Apabila garam dimasak dalam masakan yang bergolak-golak di atas api, yodium akan melayang ke udara bersama uap air!

Tempat garam yang tidak tertutup rapat pun dapat turut menyebabkan yodium menguap, "gone with the wind".

Oleh karena itu, lebih baik apabila kita membeli garam dalam bungkusan kecil.

Tujuannya, agar jangka waktu pemakaian tidak terlalu lama, sehingga yodium tidak seluruhnya menguap sebelum habis dipakai.

Hal penting lainnya, tidak menaburkan garam dalam proses memasak makanan.

(Baca juga: Kekurangan Yodium Bikin Anak Tak Cerdas)

Yang dianjurkan adalah pemakaian garam meja, sehingga yodium tidak ikut termasak.

Dengan demikian, yodium dapat langsung masuk ke dalam tubuh tanpa mengalami perubahan.

Garam yang kita konsumsi pun betul-betul garam beryodium. (Rani Maria)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2003)

Artikel Terkait