HAK TERE LIYE
Mungkin banyak warganet yang menganggap Tere Liye sombong. Namun dengan memakai kacamata yang berbeda, Tere Liye memang "berhak" untuk tersinggung.
Maklum, dia merasa integritasnya sebagai novelis tercoreng.
Dalam Copyright, Designs and Patents Act 1988 disebutkan dua komponen hak-hak penulis, yakni hak ekonomi dan hak moral.
Memang perundang-undangan hak moral sangat berbeda antara negara, namun biasanya meliputi hak atribusi dan hak integritas.
“Ketika tulisan-tulisan yang saya tulis, quote-quote yang saya posting di media sosial, melenting jauh sekali, lantas masuk ke kepala orang-orang yang bahkan tidak tahu apa makna, apa maksudnya,” ujar Tere Liye dalam sebuah status Facebook-nya.
Namun, Tere Liye menegaskan bahwa dia tidak sedang menghakimi kebiasaan selfie.
Dia hanya merasa keberatan ketika seseorang memposting foto selfie dengan caption yang tidak nyambung. (Ummu/Lika)
BACA JUGA: Wahai Para Istri, Ini Lho Salah Kaprah Merawat dan Menjaga Kebersihan Miss V
BACA JUGA: Jebak Istri yang Ingin Membunuh Dirinya, Pelatih Tinju Ini pun Pura-pura Mati
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR