Advertorial

Kunjungan Donald Trump ke Asia, Tawarkan Solusi Damai sekaligus Kerahkan 3 Kapal Induk untuk Perang

Moh Habib Asyhad

Editor

Jika dilihat dari cara melakukan diplomasi damai ke sejumlah negara di Asia itu, Donald Trump tampaknya lebih menyukai jalan peperangan.
Jika dilihat dari cara melakukan diplomasi damai ke sejumlah negara di Asia itu, Donald Trump tampaknya lebih menyukai jalan peperangan.

Intisari-Online.com -Dalam lawatannya selama dua minggu ke negara-negara Asia awal November 2017 ini, Presiden AS Donald Trump sebenarnya memiliki dua tujuan.

Pertama mengupayakan solusi secara damai terkait konflik AS-Korut dengan mencari dukungan dari negara-negara Asia.

Kedua menyelesaikan konflik AS-Korut secara militer setelah hasil kunjungan Presiden Trump ke Asia ternyata menghasilkan satu pilihan saja: perang.

(Baca juga:Di Tengah Ancaman Rudal Nuklir, Para Remaja Jepang Ini Justru Bikin Klub Penggemar Korut. Kok Bisa?)

(Baca juga:Disebut Punya Tentara-tentara yang Kurang Makan, Korut memang Butuh Sesuatu untuk Menggertak Amerika)

Jika dilihat dari cara melakukan diplomasi damai ke sejumlah negara di Asia itu, Trump yang masih gemar mencaci maki pemimpin Korut Kim Jong-un itu tampaknya lebih menyukai jalan peperangan.

Ketika hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2017 di Vietnam, Trump, saat berpidato, kembali mencaci-maki Korut sebagai “negara yang memohon-mohon terjadinya perang nuklir”.

Atas “rengekan Korut” yang menginginkan perang nuklir itu militer AS memang selalu siap untuk meladeninya.

Kali ini Presiden Trump dalam upaya menekan Korut secara militer memang tidak main-main.

Bersamaan dengan lawatan Presiden Trump ke Asia, militer AS juga telah mengirimkan tigal kapal induk yang dipenuhi beragam pesawat tempur ke perairan Samudra Pasifik.

Kehadiran tiga kapal induk (USS Ronald Reagan, USS Theodore Rosevelt, dan USS Nimitz) serta kapal-kapal pengiringnya itu merupakan hal yang luar biasa karena merupakan pengerahan kapal-kapal induk terbesar dalam satu dekade terakhir.

Apalagi kehadiran kapal-kapal induk yang juga mencerminkan sifat invasif suatu negara itu tidak hanya berlayar, tapi juga melakukan latihan-latihan perang yang terkoordinasi di sekitar kawasan Semenanjug Korea.

Tujuannya? Apalagi jika bukan persiapan menggempur Korut.

Tidak hanya tiga kapal induk, sejumlah kapal selam bertenaga nuklir juga sudah dalam posisi siap menyerang.

Namun demikian meskipun militer AS sudah dalam posisi siap berperang melawan Korut, kepada negara-negara di kawasan Asia yang hadir dalam KTT APEC, Trump menekankan penggunaan opsi militer untuk mengatasi konflik AS-Korut merupakan pilihan terakhir.

Artikel Terkait