Sesudah itu menurut kesaksian Smith, datang dua pemuda Indonesia ke mobil Mallaby. Mereka berusaha menjalankan mobil, tetapi tidak berhasil. Seorang di antaranya kemudian membuka pintu belakang pada sisi Mallaby. Mallaby bereaksi bergerak, dengan demikian pemuda itu tahu bahwa Mallaby masih hidup.
Kemudian terjadilah percakapan, Mallaby meminta kepada pemuda itu agar dipanggilkan salah seorang pemimpin Indonesia dari Kontak Biro. Kedua pemuda itu kemudian pergi untuk membicarakan hal tersebut.
Salah seorang di antaranya datang kembali ke pintu depan pada sisi Mallaby. Pemuda itu tampak masih remaja, berusia kira-kira 16-17 tahun. Mallaby berbicara lagi kepadanya dan ia menjawab.
Mendadak pemuda tersebut mengulurkan tangannya lewat jendela depan dan menembak Mallaby dengan pistol automatis. Tak sampai setengah menit kemudian Mallaby mengembuskan napasnya yang terakhir.
Penembaknya ikut gugur
Tembakan tultis (jarak dekat) itu tak diragukan lagi telah menewaskan Mallaby. Segera setelah menembak pemuda itu merundukkan diri di samping mobil, menanti sampai Mallaby tewas.
Melihat kejadian ltu Kapten Smith mencabut pasak granat yang diterimanya dari Kapten Laughland dan siap melemparkannya.
Pemuda itu mendadak bangkit lagi dan menembak kedua perwira Inggris itu, tembakannya menyerempet bahu Laughland. Smith segera melemparkan granatnya melampaui tubuh Mallaby lewat pintu yang terbuka.
Setelah granat meledak, Smith dan Laughland cepat-cepat lari terjun ke Kali Mas.
Akibat ledakan granat, tempat duduk belakang mobil terbakar dan diduga pemuda itu tewas kena ledakan tersebut.
Setelah lima jam di Kali Mas kedua perwira Inggris itu berhasil bergabung kembali dengan pasukan mereka di daerah Dock.
Kesaksian Smith itu tak bertentangan dengan kesaksian Doel Arnowo, yang baru diungkapkan pertama kali pada tahun 1973. Menurut Doel Arnowo, ketika pertempuran berkobar dan dia berlindung di Kali Mas, ada seorang pemuda yang mendekatinya dan terjadi dialog demikian:
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR