Advertorial
Intisari-Online.com – Pada tahun 1970-an, sekitar 20% wilayah hutan hujan Amazon di Brasil, Amerika Selatan sudah ditebang.
Sekarang, karena penggundulan hutan di daerah tersebut, secara pasti hutan akan menghilang.
Padahal hutan seluas 5,5 juta kilometer persegi ini merupakan tempat tinggal ratusan spesies hewan dan tumbuhan.
Nah, melihat masalah besar ini, sebuah protek reboisasi (penanaman kembali hutan yang telah ditebang) siap dilakukan.
(Baca juga:Bukan Ikan Piranha atau Hiu Benteng, Inilah Hewan yang Paling Berbahaya di Sungai Amazon)
(Baca juga:Seperti Film! Sembilan Hari Hilang di Hutan Amazon, Pria Ini Diselamatkan oleh Sekawanan Monyet)
Tujuannya dari proyek baru ini sangat diharapkan bisa membantu mengembalikan keajaiban alam ini ke masa jayanya.
Proyek ini dipimpin oleh Conservation International dan disebut sebagai upaya penghijauan tropis terbesar di dunia.
Sebab, tim akan menanam 73 juta pohon di Amazon Brasil pada tahun 2023.
Dengan menambur spesies asli yang dipilih, maka area baru hutan bisa mencakup sekitar 30.000 hektar lahan.
Selain ingin mengembalikan hutan hujan Amazon, proyek ini juga membantu Brasil menepati janji Paris Summit tahun 2015 dengan menghijaukan 12 juta hektar lahan pada tahun 2030.
“Ini adalah proyek yang sangat berani,” kata M. Sanjaya, CEO Conservation International dilansir dari iflscience.com.
“Namun proyek harus dilakukan. Karena bukan hanya nasib hutan hujan Amazon yang dipertaruhkan tapi juga 25 juta penduduk di kawasan ini, spesies yang tak terhitung jumlahnya, dan tentunya iklim planet kita ini.”
Diketahui sudah cukup banyak pohon Amazon yang ditebang dan sekarang sudah masuk tingkat ang mengkhawatirkan.
Padahal pohon adalah bagian penting dari siklus karbon global karena mereka “memakan” karbon dioksida dan memompa oksigen melalui fotosintesis.
(Baca juga:Dua Spesies Baru Katak Badut Telah Ditemukan di Amazon, Kenapa Diberi Nama "Badut"?)