Kesempatan baru terbuka ketika pada akhir abad XVI kekuatan laut Spanyol dan Portugis memudar, terutama sesudah armada Spanyol dikalahkan oleh Inggris di Calais tahun 1588.
Belanda cepat menangkap peluang, mereka mencari jalan ke Kepulauan Mollucus (Maluku), tempat sumber rempah-rempah yang termasyur di dunia.
Cengkih cuma ada di Maluku, baru pada abad XVIII diselundupkan dan ditanam di Afrika Timur. Karena langka, nilai rempah-rempah jadi amat tinggi dan harganya tak kalah dengan emas.
Diancam hukuman mati
Belanda mulai berlayar melalui jalur selatan dan timur, menyusuri pantai Afrika dan India. Selama ini rute itu cuma dimonopoli oleh Spanyol dan Portugis.
Waktu itu usaha untuk Belanda untuk menemukan pulau rempah-rempah melalui Laut Utara gagal total.
Karena pelayaran jauh ke tempat yang belum dikenal diperlukan peta, dibuatlah peta dunia dan peta khusus Kepulauan Indonesia yang dikenal dengan India Orientalis.
Dapat dibayangkan bagaimana pentingnya peta-peta itu untuk menemukan jalur pelayaran baru ke Selatan dan Timur.
Hanya saja, informasi yang memuat soal jalur pelayaran tersebut sangat dirahasiakan oleh Spanyol dan Portugis.
Siapa saja yang berani membocorkan rahasia diancam hukuman mati.
Segera sesudah selesai dipakai peta-peta yang digunakan Portugis tadi harus dikembalikan dan disimpan di Casa da India, Lisbon, Spanyol.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR