Advertorial

Wanita Ini Buktikan Bahwa Cara Terbaik Membalas Keburukan adalah dengan Kebaikan

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda mendapatkan komentar yang cenderung negatif dari sesama pengguna sosial media?

Masa digital kini seolah batas-batas geografis sudah pudar begitu pula batas privasi hingga etika.

Tak jarang pengguna sosial media memberikan komentar negatif yang cenderung jahat bahkan kejam.

(Baca juga: Jangan Langsung Dikeluarkan, Inilah yang Mesti Dilakukan Sekolah kepada Siswa Pelaku Bullying)

Orang merasa bebas berekspresi melalui kata-kata, melontarkan apa yang mereka inginkan tanpa peduli perasaan orang lain.

Padahal kekuatan kata-kata memiliki pengaruh yang besar bagi orang lain, dapat membangun namun juga merusak.

Seorang aktivis positif tubuh, Lexie Manion mengalami hal ini.

Perempuan dari New Jersey ini kerap mengabadikan dan membagikan foto dirinya ke sosial media.

Unggahannya tak jarang mendapat komentar negatif dari nitizen lain atau disebut troll yang terus memberikan komentar negatif yang menyakitkan hingga intimidasi.

Manion melalui akun instagramnya, mengunggah foto dirinya dalam dua balutan pakaian.

Menanggapi gagasan sesat bahwa perempuan berukuran ‘besar’ hanya boleh tampil dengan busana yang itu-itu saja.

(Baca juga: Di-bully oleh Teman-temannya, Murid SMP Ini Malah Diantar ke Sekolah oleh 50 Pengemudi Moge)

Beragam komentar dari unggahan tersebut di dapatnya, mulai dari yang positif hingga negatif.

Bila sebagian orang memilih untuk mengabaikan, memblok, bahkan melaporkan akun-akun tersebut, Manion memilih untuk membalas komentar-komentar itu.

Bukan komentar kebencian yang ia lontarkan, namun komentar lain yang membangun.

Perempuan 22 tahun ini biasanya menanggapi komentar negatif dengan mengomentari sisi positif dari lawan bicaranya di sosial media.

Misalnya ketika ada komentar dengan ujaran kebencian, Manion membalasnya dengan hal lain yang membangun.

Dikutip dari Huffpost, Manion berkata, “Saya membalas pesannya dengan mengatakan jika saya menyukai ejaan namanya, bahwa itu sangat unik dan cantik.”

Reaksi yang diterimanya tidak lagi merundungnya dengan komentar jahat, justru lawan bicaranya melalui sosial media berbalik menjadi tersentuh.

(Baca juga: Sedih, Anak dengan Autisme Ini Tidak Hanya Di-bully Tapi juga Dilempari Papan Berpaku Hingga Menancap di Kepalanya)

Ternyata apa yang dilakukan Manion membawa banyak manfaat dan sejalan dengan penelitian pada 2010.

Diterbitkan dalam Journal of Social Psychology, penelitian ini menguji dampak tindakan kebaikan terhadap kebahagiaan seseorang.

Tiga kelompok responden diamati selama 10 hari, satu kelompok dilibatkan dalam tindakan kebaikan setiap hari, yang lain mencoba sesuatu yang baru setiap hari dan terakhir tidak diberikan instruksi.

Dua kelompok pertama, didapati “mengalami peningkatan yang berarti –atau bisa dibilang mendongkrak kebahagiaan”. Sementara kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apapun.

“Memang, peserta yang melakukan lebih dari lima tindakan kebaikan dalam satu hari mengalami peningkatan yang lebih besar dalam kebahagiaan dibanding mereka yang melakukan lima kebaikan dalam seminggu,” tulis Anat Bardi, seorang pengajar senior di Royal Holloway, Universitas London dan Kathryn E. Buchanan pengajar dari Universitas Essex.

Dalam kasus bully melalui sosial media, dampaknya lebih parah karena dapat dibaca banyak orang dan menyebar di lingkungan yang lebih luas.

Namun Manion melakukan tindakan kebaikan meski ia diperlakukan tidak baik. Mungkin saja hal ini membuatnya lebih berarti dan bahagia.

Meski begitu, Manion secara terbuka meminta dukungan yang menguatkannya untuk terus berbagi pengalaman dan pemikiran mengenai perempuan berukuran ‘plus’.

Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menghentikan intimidasi orang-orang melalui sosial media. Mimpi besarnya adalah untuk mengubah persepsi kecantikan di masyarakat.

Memang tidak mudah untuk melakukan kebaikan kepada orang-orang yang menyakiti kita, namun kisah Manion dapat digunakan sebagai pengingat bahwa kasih akan mengalahkan kebencian.

(Natalia Mandiriani)

Artikel Terkait