Advertorial
Intisari-Online.com – Istilah “belum makan bila belum makan nasi” melekat kuat di masyarakat Indonesia.
Juga anggapan bahwa nasi merupakan sumber karbohidrat yang paling tepat karena memberi ketahanan yang lebih lama dari rasa lapar dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya.
Padahal, Indonesia memiliki banyak sumber karbohidrat lain seperti jagung, singkong, dan umbi-umbian. Semuanya sama pentingnya bagi tubuh.
Dianjurkan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat lain secara bergantian. Misalnya, pagi hari makan nasi, siang hari diganti sumber karbohidrat lain. Jumlah kebutuhan karbohidrat bagi tubuh adalah sekitar 50-60 persen dari total kebutuhan tubuh per harinya.
BACA JUGA:Ibu Ini Tega Membunuh Anak Kandungnya, Alasannya Bikin Hati Merinding
“Jadi, yang terpenting adalah memenuhi jumlah karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari. Dengan begitu, jumlah ideal nasi yang dikonsumsi menjadi tidak relevan untuk ditanyakan,” tegas Dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGk., Dokter Gizi dan Dosen Gizi di Departemen Gizi FK Universitas Indonesia dan Universitas Kristen Krida Wacana/Direktur RSIA Gladiool, Magelang.
Masing-masing orang memiliki jumlah konsumsi nasi yang berbedatergantung dari kebutuhan tubuh. Kebutuhan tubuh itu juga dipengaruhi berdasarkan usia, aktivitas fisik, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, serta kesehatan atau penyakit.
Ada bebeberapa cara yang digunakan untuk mengetahui jumlah ideal nasi yang kita konsumsi.
1. Berdasarkan kepalan tangan.
Kepalan tangan dinilai mampu memenuhi jumlah kebutuhan tubuh masing-masing orang. Ukurannya, nasi sebanyak satu kepalan tangan setiap kali makan.
2. Mengonsumsi nasi sekitar enam hingga sembilan sendok makan per makan.
Jumlah ini mampu memenuhi 50 persen-60 persen kebutuhan karbohidrat bagi tubuh.
Jika saat makan sulit mengonsumsi nasi dalam jumlah yang sedikit, dapat diimbangi dengan memperbanyak lauk pauk seperti sayur, tahu, atau protein lainnya.
Pasalnya, pola makan yang selalu mengutamakan nasi sebagai sumber karbohidrat dapat mengancam ketahanan tubuh.
Mengonsumi nasi yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan dalam jangka panjang karena memasukan kalori yang berlebihan ke tubuh.
Dalam anggapan awam mengonsumsi nasi secara berlebihan dapat membuat gula darah menjadi tinggi. Hal itu benar adanya, namun tak hanya nasi saja.
Intinya, sumber pangan karbohidrat apa pun bila dikonsumsi dalam sehari melebihi jumlah yang disarankan yaitu 60 persen tentu tidak baik bagi tubuh. Begitu juga halnya dengan mineral, lemak, dan protein. (Esra)
BACA JUGA:Tak Bisa Diam dan Gemar Lompat-lompat, Itu Pertanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi