Intisari-Online.com - Bulan Oktober 2017 ini Presiden AS Donald Trump membuat kejutan besar karena mengizinkan pembukaan dokumen terkait terbunuhnya Presiden John Fitzgerlad Kennedy (JFK) yang berlangsung lebih 50 tahun lalu.
Tidak hanya AS yang seperti kembali “terbangun dari tidur” untuk menguak kasus pembunuhan Presiden Kennedy yang penuh misteri itu tapi juga dunia internasional.
Apalagi kasus pembunuhan Presiden JFK diyakni sebagai aksi konsipirasi yang melibatkan CIA, sehingga kasus pembunuhan Presiden Kennedy selain masih misteri juga merupakan semacam aib bagi AS sendiri.
Jumat, 22 November 1963 Presiden ke-35 AS Kennedy dan rombongan melakukan iring-iringan di Dallas, Texas sekira pukul 12.30 siang.
(Baca juga: Dokumen Rahasia Pembunuhan John F. Kennedy Akhirnya Dirilis, Beberapa Diblokir Donald Trump)
Kennedy duduk di bangku belakang sebelah kanan di limosin terbuka.
Di sampingnya duduk sang istri, Jacqueline, sementara persis di depan posisinya, duduk gubernur Texas, John Conally beserta istrinya Nellie Conally.
Mobil berjalan pelan diapit motor pengawal dan melintas di tengah kerumunan masyarakat yang antusias menyambut dari kiri kanan jalan.
Ada tiga agenda Kennedy dalam kunjungannya ke Dallas kala itu, salah satunya adalah menggalang suara dari Partai Demokrat di kota itu dan mengumpulkan dana untuk kampanye pemilihan presiden pada November 1964.
Rencana kunjungan ke Dallas telah dibicarakan sebelumnya oleh JFK, Wakil Presiden Johnson dan Gubernur Dallas Conally pada 5 Juni 1963.
Kemudian pada 26 September 1963 dua koran harian di Dallas mulai menurunkan rencana kedatangan sang presiden ke Dallas.
Tiga hari sebelum pelaksanaan, koran-koran di Dallas kembali menurunkan peta kota dari rute yang akan digunakan Kennedy.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR