Intisari-Online.com - Di dalam masyarakat yang masih tradisional, wajar jika ada sebagian kalangan yang berpegang kuat pada tradisi yang telah berjalan turun temurun.
Salah satunya adalah kepercayaan terhadap adanya mitos tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Sampai hari ini, mitos yang sudah hidup selama sekian lama itu terus ada dan berlaku.
Meski banyak orang yang menganggapnya tidak masuk akal, tapi anehnya tetap tidak ada yang berani mempermainkan atau melanggar.
(Baca juga: Mengapa Pengantin Wanita Hampir Selalu Pakai Gaun Berwarna Putih? Benarkah Terkait dengan 'Kesucian'?)
Apalagi jika mitos itu menyangkut peristiwa-peristiwa penting dalam hidup.
Salah satu mitos yang dianggap keramat adalah mitos pada hari perkawinan.
Di kalangan masyarakat Tionghoa, ada salah satu mitos yaitu soal mobil pengantin yang tidak boleh mundur.
Sekilas, mitos itu terdengar aneh, tapi nyatanya tidak ada yang berani melanggar.
Contohnya terjadi pada Minggu, 29 Oktober, di Gereja Katolik Santo Agustinus, Karawaci, Tangerang.
Kejadiannya bermula saat ada misa (kebaktian) jam 09.00.
Misa sebenarnya belum selesai, parkiran masih penuh dengan mobil, tapi ada sebuah mobil pengantin yang telah datang.
Penulis | : | Tjahjo Widyasmoro |
Editor | : | Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR