Advertorial
Intisari-Online.com – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Itu mungkin peribahasa yang bisa menggambarkan kejadian wanita ini.
Menurut hasil tes genetiknya, Elisha Cooke-Moore (36) didiagnosis dokter harus menjalani histerektomi (pengangkatan rahim) dan mastektomi ganda (mengangkat kedua payudara).
Hal ini dilakukan karena Elisha berisiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.
Walau masih terpukul karena diagnosis tersebut, Elisha tetap melakukan apa yang dokter katakan. Ia pun melakukan operasi untuk menyingkirkan payudara dan rahimnya.
(Baca juga:Wanita Ini Jadi Terkenal Cuma Gara-gara Suka ‘Pamer’ Dagunya yang Besar saat ‘Selfie’)
(Baca juga:Saat Maut Tak Jadi Menjemput, Wanita Ini Berhenti Bekerja Sehari Sebelum Pabrik Mercon Meledak)
Namun beberapa bulan pasca operasi, Elisha menemukan fakta yang membuatnya sangat marah.
Dia menemukan bahwa tim medisnya salah mengambil keputusan. Sebab hasil tesnya sebenarnya negatif.
“Saya sangat marah. Mereka telah merusak hidup saya seumur hidup,” kata Elisha dilansir nypost.com.
Elisha mengatakan bahwa perawat nampaknya salah membaca tesnya.
Lalu mengarahkannya ke Curry Health Network untuk bertemu seorang ginekolog (cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit sistem reproduksi wanita) untuk melakukan histerektomi dan ahli bedah untuk melakukan mastektomi ganda.
“Para dokter juga tidak memeriksa hasil tesnya lagi dan dengan lalai mengandalkan hasil pengujian genetik yang salah diinterpretasikan saja untuk menangani saya.”
Pada akhirnya, Elisha menuntut dokter bedah yang melakukan tindakan ini kepadanya.
Dia menuntut Curry Health Network dan anggota tim medisnya dengan tuntutan 1,8 juta US Dollar (Rp24,5 miliar).
“Saya begitu mempercayai mereka tapi mereka malah merusak saya,” kecewa Elisha.
(Baca juga:Inspiratif, Wanita Ini Ubah Sampah Jadi Kursi dan Meja, bahkan Sebuah Rumah)
Sementara dari pihak Curry Health Network dan pengacaranya masih belum memberikan komentar.
Kasus Elisha ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap anggota medis untuk lebih teliti memeriksa keadaan pasien.