Advertorial
Intisari-Online.com -Dalam Perang Dunia II, pilot-pilot tempur Amerika Serikat menduduki peringkat ketiga dalam hal menjatuhkan pesawat tempur musuh. Peringkat pertama dipegang oleh pilot-pilot Nazi Jerman dan Jepang.
Salah satu pilot AS yang dalam PD II mampu mencatat rekor tertinggi adalah Richard Ira Bong.
Selama PD II, Bong yang bertempur di berbagai front paling sedikitnya berhasil menjatuhkan 40 pesawat Jepang.
(Baca juga:Bahaya, Ditemukan Bom Bekas Perang Dunia II di Area Reaktor Nuklir Fukushima Jepang)
Kemahiran sebagai pilot tempur memang sudah dimiliki Bong sejak remaja. Maklum, ketika menempuh studi di Superior State Teachers Collage tahun 1938, Bong juga mengikuti kursus terbang di Civilian Pilot Training Program hingga mahir.
Tahun 1941 Bong bergabung dengan Army Air Corps Aviation Cadet Program One dan mematangkan kemampuan menembak sambil terbang. Tanggal 9 Januari 1942, Bong lulus pendidikan pilot tempur di California dan mendapat pangkat letnan dua.
Sebagai pilot tempur P-38 Lighting, Letnan Bong bergabung dengan Skadron 49th Fighter dan kemudian 14th Fighter Group yang bermarkas di Hamilton Field, California.
Tugas ke medan tempur mulai dijalani Bong ketika skadronnya, 49th Fighter Group yang berpangkalan di Australia diperintah menggempur Jepang di Papua Nugini.
Dalam perang pertamanya itu, Bong berhasil menembak jatuh dua pesawat Jepang, Mitsubishi A6M Zero dan Nakajima Ki-43, di atas kawasan Buna. Atas prestasinya Bong mendapat penghargaan Silver Star.
Pada pertempuran berikutnya, Bong kembali berhasil merontokkan sejumlah pesawat Jepang.
Korban akibat tembakkan pesawat Bong antara lain empat pesawat Jepang di Lae, Port Moresby.
Hingga 1944, ketika PD II memuncak di kawasan Pasifik, Bong yang telah berpangkat kapten berhasil membukukan rekor sebanyak 27.
Saat mendapat pangkat mayor, Richard Bong dikirim dalam pertempuran di Filipina dan berhasil merontokkan puluhan pesawat Jepang.
Jumlah kills Mayor Bong akhirnya mencapai lebih 40. Atas kemampuan luar biasanya, Bong mendapat penghargaan Medal of Honor yang diberikan langsung oleh Jenderal Mac Arthur.
Menjelang akhir PD II, Bong ditarik ke AS untuk menjalani tes pilot di US Army Air Force.
(Baca juga:Ketika Myanmar Menjadi Malapetaka Pasukan Sekutu Pada Perang Dunia II)
Pada 6 Agustus 1945, ketika Bong sedang mencoba menerbangkan pesawat P-80 Shooting Star, ia lupa mengunci tutup bahan bakar pesawat.
Akibatnya, saat lepas landas pesawat P-80 yang dipiloti Bong terbakar.
Dalam ketinggian yang belum cukup untuk melontarkan diri, Bong terpaksa melompat. Parasut memang mengembang sempurna tapi ketinggiannya tak cukup untuk menyelamatkannya.
Ia tewas tak jauh dari P-80 yang jatuh dan terbakar. Mayor Bong kemudian dimakamkan di Poplar, Wisconsin, AS.