Advertorial
Intisari-Online.com -Menjadi pasangan yang posesif justru dapat menghancurkan hubungan.
Apakah Anda sedang mengalaminya?
(Baca juga:Niat Orangtua Melindungi Anak Bisa Jadi Sikap Posesif Bila Tak DIbatasi)
Berikut 10 cara untuk berhenti menjadi pasangan yang posesif dilansir dari Lifehack.org:
1. Lupakanlah masa lalu.
Bagi orang yang pernah diselingkuhi atau dibohongi di masa lalu cenderung menjadi pasangan yang posesif di hubungannya sekarang.
Tapi perlu diingat, masa lalu tidaklah sama dengan masa kini. Lupakanlah kisah pahit itu!
2. Jangan merasa terlalu terbeban untuk selalu mengurusi pasangan.
Semakin Anda khawatir terhadap pasangan Anda, bukan berarti Anda semakin mencintainya. Justru ada problem kepercayaan di situ.
3. Hiduplah juga untuk dirimu sendiri.
Terlalu posesif justru membuat Anda melupakan pentingnya menjalani hidup sendiri.
4. Jangan biarkan rasa cemburu membunuh hubungan yang romantis.
Pasangan yang posesif sering kali dikuasai rasa cemburu. Bukannya membuat pasangan makin lengket dengan kita, malah membuatnya tidak nyaman dengan kecemburuan yang membara.
5. Berkenalanlah dengan teman-teman dari pasangan kita.
Dengan cara ini, rasa cemburu dapat dikurangi dan dihindari.
6. Jangan berusaha untuk mengubah pasangan menjadi apa yang kita mau.
Dalam sebuah hubungan harus ada rasa percaya dan saling menerima.
7. Jika terjadi masalah, sebaiknya cari akar masalahnya, jangan juga mengabaikan masalah itu.
8. Percayalah pada pasanganmu, juga pada dirimu sendiri.
Kita sering merasa tidak nyaman melepas pasangan kita sendirian, karena takut ia akan menggoda atau tergoda pria/wanita lain. Padahal yang perlu Anda lakukan hanyalah mempercayainya.
Dalam cinta tentu ada rasa percaya.
(Baca juga:Pasangan Lansia Ini Selamat dari Kebakaran California Setelah Berendam di Kolam Renang Selama 6 Jam)
9. Jangan memata-matai pasanganmu.
Memang semua orang melakukan hal yang sama, mengecek email dan media sosial pasangannya. Namun bukan berarti hal itu menjadi cara untuk mencurigai dan memata-matai pasangan kita sendiri.
10. Terbukalah terhadap pasangan mengenai kekhawatiran dan ketakutan kita.
Ceritakan dengan jelas sehingga tidak membuat pasangan merasa bersalah. Justru dengan begitu pasangan juga bisa memahami dan berupaya untuk menyelesaikan persoalan itu bersama-sama.