Advertorial

Perkenalkan, Pembangkit Listrik ‘Emisi Negatif’ Pertama di Dunia yang Mampu Ubah CO2 Jadi Batu

Ade Sulaeman

Editor

 Mereka dapat mengurangi 50 metrik ton CO2 dari udara tahun lalu.
Mereka dapat mengurangi 50 metrik ton CO2 dari udara tahun lalu.

Intisari-Online.com – Perubahan iklim semakin menjadi-jadi saja.

Tidak heran ada banyak program yang dibuat untuk mengurangi masalah ini.

Salah satunya adalah program percontohan yang dioperasikan oleh Climeworks, perusahaan asal Swiss.

Rencananya perusahaan ini akan menghidupkan kembali pembangkit listrik pertama di dunia dengan tujuan mengurangi CO2.

Hasilnya lumayan baik. Mereka dapat mengurangi 50 metrik ton CO2 dari udara tahun lalu.

(Baca juga: Batubara Menipis, Negara China Hentikan Pembangunan 103 Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara)

(Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar di Dunia Ini Ada di India)

Menariknya, program ini bisa merubah gas CO2 menjadi batu, di mana batu ini bisa bertahan setidaknya satu juta tahun.

Dilansir dari inhabitat.com, program ini bekerja dengan menangkap CO2 dari udara sekitar dengan menggunakan filter yang dipatenkan oleh Climeworks.

Pembangkit listrik ‘emisi negatif’ pertama di dunia yang bisa ubah CO2 jadi batu
Setelah itu, pembangkit listrik tenaga panas bumi memanaskan filter dengan menggunakan kadar rendah. Fungsinya untuk mengekstrak karbon dioksida murni.

Kemudian gas-gas tersebut diikat ke air dan dikirim sejauh 700 meter ke tanah.

Pembangkit listrik ‘emisi negatif’ pertama di dunia yang bisa ubah CO2 jadi batu
Ketika CO2 bereaksi dengan batuan basalitik, ia membentuk mineral padat permanen.

Walau hasilnya luar biasa tapi program ini masih dalam tahap percontohan.

(Baca juga: Pembangkit Listrik China Rubuh dan Tewaskan 40 Orang)

(Baca juga: Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Dunia di Bidang Pembangkit Listrik tenaga Vulkanik)

Tapi para ilmuwan dari Climeworks optimis bahwa pabrik emisi negatif serupa dapat diluncurkan di seluruh dunia.

Sayangnya ada beberapa tantangan dalam program ini. Salah satunya prosesnya tidak murah.

Pembangkit listrik emisi negatif
Climeworks memperkirakan bahwa harganya 600 US Dollar (Rp8 juta) untuk mengekstrak hanya satu ton CO2 dari udara.

Padalah pada akhir 2017, kapasitas CO2 diperkirakan mencapai 900 ton.

Artikel Terkait