Advertorial
Intisari-Online.com – Tidak mudah membuat sebuah bandara.
Ada banyak aspek yang diperhitungkan.
Seperti keamanan pesawat, keamanan penumpang, panjang landasan pacu, lokasi bandara, dan masih banyak lagi.
Tidak heran ada beberapa bandara yang tidak lolos verifikasi dan harus menunggu.
Salah satunya bandara St. Helena.
(Baca juga: Gara-gara Hewan Lucu Ini, 14 Maskapai Delay di Salah Satu Bandara Terbesar di Tokyo)
(Baca juga: (Video) Seorang Petugas Bandara Terekam Kamera Sedang Bongkar Koper Penumpang Satu per Satu)
Bahkan bandara yang berada di tengah Atlantik selatan ini disebut sebagai bandara paling tidak berguna di dunia.
Bandara ini dibangun dengan menghabiskan dana sekitar 285 juta Pound (Rp3,8 triliun) dari Departemen Pembangunan Internasional.
Dijadwalkan bandara ini dibuka tahun lalu.
Namun penerbangan komersial tertunda karena kondisi angin yang berbahaya.
Setelah itu, bandara ini sepi karena tidak pernah digunakan.
Sampai pada akhirnya ada sebuah pesawat komersil mendarat untuk pertama kalinya di sini.
Pada hari Sabtu siang pukul 2 waktu setempat, pesawat Airlink’s Embraer E190-100IGW dari Johannesburg, Afrika Selatan yang menampung 78 orang mendarat di sana.
(Baca juga: Lucu, Tiga Wanita Ini Tertahan di Bandara Korea Selatan Gara-gara Wajah Mereka ‘Berubah’)
(Baca juga: Pengamat: Setahu Saya Kargo yang Bawa Senjata Tidak Boleh Diizinkan Masuk Bandara Sipil)
Awalnya pesawat ini dijadwalkan mendarat pukul 1.15 siang waktu setempat. Namun terlambat hampir 45 menit.
Lalu pada pukul 1.58 siang, pesawat itu baru mendarat dengan sempurna.
Gubernur Pulau St. Helena, Lisa Phillips, mengatakan dia begitu bangga ketika sebuah pesawat komersial mendarat di bandara ini.
“Akhirnya bandara ini telah membuktikan nilainya dalam 18 bulan terakhir,” katanya.
“Setelah disebut bandara paling tidak berguna di dunia, kini bandara St. Helenan sudah menjadi bandara yang paling berguna.”
“Itu tak ternilai harganya,” ucap Lisa terharu.