Advertorial

‘Hobi’ Tembakan Senjata Secara Sembarangan, Dokter Anwari Tergolong Psikopat?

Ade Sulaeman

Editor

Tak hanya petugas parkir, Anwari juga pernah menodongkan pistol ke satpam dan gemar tembaki kucing di jalanan.
Tak hanya petugas parkir, Anwari juga pernah menodongkan pistol ke satpam dan gemar tembaki kucing di jalanan.

Intisari-Online.com - Dokter Anwari H. Kertahusada yang menjadi tersangka penganiayaan petugas parkir di Mall Gandaria City ternyata memang ‘hobi’ gunakan senjatanya secara sembarangan.

Sebelum terjadinya kasus yang ramai diperbincangkan tersebut, seperti dilansir dari Tirto.id, ternyata dokter Anwari sudah dilaporkan ke Polsek Pesanggrahanm, Jakarta Selatan, dengan tuduhan penganiayaan terhadap seorang satpam.

Sang dokter menganiaya satpam di pos keamanan Rumah Sakit Dr. Sutoyo, Pesanggrahan, tersebut hanya berselang lima hari sebelum aksi koboinya di Mall Gandaria City.

Alasannya dia merasa korban berlaku tidak sopan karena meninggalkan dirinya yang sedang salat.

Selain menampar dan meninju korban, dokter Anwari juga sempat menodongkan pistolnya ke arah korban namun tak diledakan.

(Baca juga: Kendaraan TNI Memang Boleh Diperlakukan Khusus di Jalan Umum, Tapi Ada Syaratnya)

(Baca juga: Mengenal Seluk-Beluk Kendaraan Operasional TNI: Menebak Pangkat dari Mobil Dinas)

Anwari pun meninggalkan korban begitu saja setelah sebelumnya memberi uang Rp100.000 untuk biaya berobat.

Selain kepada manusia, aksi koboi Anwari juga sering dilakukan terhadap hewan tak berdosa.

Menurut catatan Iptu Budi Bowo Laksono, Kanit reskrim Polsek Pesanggrahan seperti dituturkan kepada Tirto, anwari kerap dikeluhkan warga karena sering menembaki kucing di jalan umum secara membabi buta.

Diberitakan sebelumnya dokter Anwari melepaskan tembakan ke udara serta memukul seorang petugas parkir bernama Juansyah (9/10/2017).

Aksi Anwari didasari aduan sopirnya yang tak terima harus membayar parkir mobil sebesar Rp5.000 di Mall Gandaria City.

“Dia bilang hari itu bawa pistol untuk membela diri,” ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta seperti dikutip dari kompas.com.

Psikopat?

Berita tentang aksi-aksi dokter Anwari ini kemudian memicu munculnya anggapan bahwa sang dokter mengalami gangguan kejiwaan, khususnya psikopat.

Jika merujuk pada artikel berudul 9 Tanda Pria Psikopat yang tayang di kompas.com (24/7/2008), ada beberapa perilaku dokter Anwari yang mengarah pada sosok psikopat.

(Baca juga: Benarkah Lagu-lagu Ini Bisa Dijadikan Acuan Menentukan Seseorang Psikopat?)

(Baca juga: Punya Teman yang Mudah untuk Diminta Berbohong? Hati-hati, Kemungkinan Besar Dia Psikopat)

Pertama adalah sikapnya yang cenderung impulsif, melakukan sesuatu tanpa pikir panjang.

Seperti menembakan senjatanya tanpa alasan seharusnya.

Kedua terkait emosinya yang meledak-ledak alias tak terkendali saat menganiaya para korbannya.

Sedangkan yang ketiga adalah sikapnya yang nyaris tanpa empati seperti saat menembaki kucing atau pergi begitu saja meninggalkan korbannya dengan hanya meninggalkan uang Rp100.000.

Lalu, benarkah dokter Anwari psikopat? Tentu saja butuh pemeriksaan lengkap dari ahli kejiwaan.

Namun, untuk pengetahuan umum, tidak ada salahnya Anda memahami lebih lanjut tentang sosok psikopat berikut ciri-ciri lengkapnya berikut ini.

9 Tanda Pria Psikopat

Kata Dr Robert Hare dalam bukunya Without Conscience: the Disturbing World of the Psychopats Among Us, psikopat bergentayangan di sekitar kita.

Mereka bisa berada di kantor, tempat olahraga, arena hiburan, bahkan di lingkungan terdekat, seperti tetangga, suami atau pacar sekalipun.

(Baca juga: Punya Pasangan yang Terlihat Penuh Pesona? Hati-hati, Bisa Jadi Dia Psikopat)

(Baca juga: Selalu Ingin Menghancurkan Orang Lain, Bisa Jadi Anda adalah Karyawan Psikopat)

Sepintas, gelagat mereka tidak kelihatan seperti orang yang punya kelainan.

Pasalnya, secara tampak mata mereka terlihat menarik, pintar dan berlaku seperti orang normal lainnya.

Hare mengungkapkan empat ciri karakter psikopat, yakni antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan luar biasa egois (narcisstic).

Seseorang yang antisosial biasanya cuek pada norma-norma sosial, tak peduli pada aturan, dan pemberontak.

Kepribadiannya yang sulit ditebak, bisa terlihat dari ketidakstabilannya dalam hubungan interpersonal, citra diri, serta selalu bertindak menuruti kata hati.

Tanpa peduli perbuatannya itu salah atau benar, mengganggu orang atau tidak.

Orang seperti ini cenderung impulsif (melakukan sesuatu tanpa pikir panjang), dan berpikiran negatif.

Ia juga memiliki sifat pendendam.

Sedikit saja Anda melakukan kesalahan, seumur hidup diingat dan suatu saat akan diungkit lagi.

Sedangkan pribadi histrionic, emosinya tak terkendali alias meledak-ledak, dan selalu ingin menarik perhatian.

Ada lagi kepribadian narcisstic, yang ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu ingin dikagumi, serta minimnya empati.

Ia selalu berusaha membuat hanya dirinya satu-satunya lelaki dalam hidup Anda. Hanya dialah yang boleh Anda puja.

Sedangkan indikasi lain orang psycho adalah manipulatif, egosentris, pembohong, mudah frustasi, dan gaya hidup parasit.

Nah, seabrek sifat buruk ini mengerucut pada satu karakter tunggal: hipokrit alias munafik.

Dalam buku The Mask of Sanity, Dr. Hervey Cleckley menggambarkan psikopat sebagai pribadi yang likeable, charming, intelek, perhatian, impresif, punya pede tinggi, dan pintar merayu (karena itu mereka mudah "menipu" perempuan).

Umumnya, mereka juga cerdas secara akademik.

Tapi, di balik itu semua, mereka membawa sifat negatif, seperti tidak bertanggung jawab, serta merusak diri sendiri dan orang lain.

Ia kerap mengatakan ingin bunuh diri bila Anda memutuskan hubungan?

Hm, hati-hati saja karena ia bisa melakukannya.

Para psikopat umumnya tidak pernah merasa menyesal, meski telah menyakiti orang lain.

Bila belangnya ketahuan, wajahnya akan tetap seperti tak berdosa.

Apa penyebabnya? Belum jelas. Hare menduga, psikopat terjadi akibat kelainan fungsi otak. Karena itu, si penderitanya tidak dapat memisahkan stimulus yang bersifat rasional dari yang emosional.

Stimulus-stimulus ini diolah sekaligus oleh otak kiri dan kanan.

Namun, temuan lain menyebutkan, pengidap kelainan ini akibat dari latar belakang masa kecilnya yang "bermasalah", yang berakibat perkembangan emosinya kurang optimal.

Menginjak dewasa, anak-anak ini tumbuh menjadi orang-orang yang tak bisa berempati dan tak memiliki kata hati.

Lantaran belum dipastikan penyebabnya, Hare berpendapat, psikopat belum bisa dipastikan dapat disembuhkan atau tidak.

Namun, pendapat lain yang menduga kelaianan itu berawal karena salah asuh mengatakan, psikopat bisa dicegah.

Asal, indikasi kelainannya terdeteksi sedini mungkin. Inilah tanda-tanda pria psikopat.

- Rajin Monitor

Setiap jam ia selalu menelepon untuk mencari tahu secara detil apa yang Anda lakukan saat itu, bersama siapa, dan sebagainya.

Bila teleponnya tidak dijawab, ia akan meneror Anda hingga diangkat.

- Berbohong Tentang Masa Lalu

Ketika membicarakan mantan-mantannya, ia selalu memposisikan diri sebagai obyek penderita.

Ia akan membual tentang mantan-mantannya yang bermasalah, dan bagaimana ia disakiti oleh mereka.

- Membajak Keluarga dan Teman

Tanpa meminta izin dan tidak melibatkan Anda, ia sering mengajak sahabat Anda nonton, menelepon teman-teman dan ibu Anda berjam-jam.

Kelihatannya ia ingin mencari tahu tentang Anda, tapi Anda tidak pernah tahu motivasi dia sesungguhnya.

- Berdebat di Muka Umum

Ia tidak bisa memilih-milih tempat untuk bertengkar, bahkan ia kerap mengkritisi Anda di depan keluarga dan teman-teman.

- Sikapnya Susah Ditebak

Ia bisa tiba-tiba marah dan berteriak pada Anda tanpa alasan.

Sedetik kemudian berlaku supermanis.

- Rajin Bohong

Ia biasa berbohong tentang apa saja, besar atau kecil, dan terkadang tanpa alasan.

- Menginterogasi Anda

Di matanya, Anda tidak pernah benar.

Ia selalu ingin tahu mengapa Anda terlambat 10 menit.

Ia akan menginterogasi Anda semalaman untuk memuaskan keingintahuannya.

- Memata-Matai

Awalnya ia akan melakukan invasi terhadap privasi Anda, kemudian ia akan mengecek email, telepon, bahkan berkunjung diam-diam ke kantor dan rumah untuk mencari tahu apakah ada lelaki lain dalam hidup Anda.

- Cemburu Berlebihan

Ia tidak tahan melihat Anda dekat dengan lelaki lain, meski itu teman Anda sendiri.

Artikel Terkait