Intisari-Online.com - Seabad lalu, Albert Einstein menyatakan keberadaan gelombang gravitasi di semesta.
Waktu itu, pernyataan Einstein dianggap tak lebih dari omong kosong, senasib dengan ramalan lain Einstein yang semula dianggap angin lalu.
Namun, kalangan ilmuwan untuk kesekian kali harus angkat topi bagi Einstein.
Tepatnya pada 2015, rumor menggelegak bahwa teori gelombang gravitasi mulai terbukti.
Ketika rumor ini benar-benar menjadi nyata, kalangan ilmuwan pun gempar.
(Baca juga: Prediksi Albert Einstein tentang Gelombang Gravitasi Terbukti Benar)
Pada 14 September 2015, untuk pertama kalinya keberadaan gelombang gravitasi dapat dibuktikan.
Para ilmuwan menyebutnya sebagai "kicauan" semesta, sekalipun gelombang gravitasi bukanlah gelombang suara.
Penemuan itu pun sontak mencuat sebagai kandidat kuat penerima Nobel Fisika 2016.
Namun, proyeksi kalangan ilmiah tersebut luput, karena Nobel Fisika 2016 diberikan untuk pembuktian keberadaan materi eksotis yang revolusioner untuk dunia elektronika dan ilmu material.
Barulah pada 2017, Nobel Fisika dianugerahkan kepada para penemu keberadaan gelombang gravitasi seperti yang sudah diramalkan Einstein pada 1916.
Peraih Nobel Fisika 2017 diumumkan pada Selasa (3/10/2017) di Swedia.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR