Advertorial

Ibu, Jangan Ajari si Kecil Menahan Emosi karena Itu Tidak Menyelesaikan Masalah

Moh Habib Asyhad

Editor

Jangan sekali-kali orangtua mengajari anaknya menahan emosi. Alih-alih menyelesaikan masalah, cara ini justru dianggap bisa membuat si kecil jadi minder.
Jangan sekali-kali orangtua mengajari anaknya menahan emosi. Alih-alih menyelesaikan masalah, cara ini justru dianggap bisa membuat si kecil jadi minder.

Intisari-Online.com -Tiap orangtua tentu ingin anaknya punya emosi yang matang. Soal itu, si kecil bisa belajar dari pelbagai pengalaman yang ia dapatkan dari hari ke hari.

Meski begitu, jangan sekali-kali orangtua mengajari anaknya menahan emosi. Alih-alih menyelesaikan masalah, cara ini justru dianggap bisa membuat si kecil jadi minder.

(Baca juga:Cara Hadapi Beragam Emosi Anak Mulai dari Marah, Sedih Hingga Penakut)

Dilansir dari Tabloid Nakita, setidaknya ada tiga hal yang mesti dilakukan orangtua supaya si kecil punya emosi yang stabil.

1. Jangan pernah biarkan si kecil melupakan masalah

Anak kecil juga sering terbawa perasaan. Jika itu terjadi, biasanya si ibu akan memintanya untuk melupakan atau memberikan sesuatu untuk mengalihkan emosinya.

Terkesan efekti memang, tapi sebenarnya cara terbaik bagi anak dalam mengatasi emosi berlebihan adalah dengan belajar mengenalinya.

Jadi, ketika si Kecil marah tidak karuan, cobalah mengenali emosinya. Misalnya, "Kamu marah karena ingin main mobil-mobilan itu sendiri ya? Tidak mau dipinjam teman?".

Hal ini akan membuat si Kecil merasa didengarkan. Setelahnya, tawarkan solusi yang bisa diterima oleh si Kecil sehingga ia tidak marah lagi. Cara ini mungkin tidak dengan segera mengatasi masalah.

Tetapi, dengan begitu Ibu mengajarinya mengatasi perasaan negatif sekaligus menyelesaikan masalah.

2. Jangan berteriak pada anak

Saat Ibu berteriak, si kecil akan mendengar suara Ibu tapi tidak menyimak kata-kata yang diucapkan.

Nada suara yang tinggi dan lantang bisa membuat mereka merasa ketakutan tanpa memahami apa maksud Ibu.

Yang lebih buruk lagi, si Kecil akan belajar melakukan hal serupa. Ingat, guru pertama dalam kehidupan anak tidak lain adalah orang tuanya sendiri.

(Baca juga:Selama Ini yang Kita Lalukan Kurang Benar, Begini Trik Super Sederhana Membuat si Kecil Lebih Banyak Makan Sayur)

3. Berkorban waktu dan tenaga untuk anak

Ibu sedang sibuk, sangat lelah, tapi tidak ada waktu untuk istirahat karena harus mengurus anak-anak.

Tidak bisakah Ibu meluangkan sedikit waktu saja untuk duduk selonjoran di sofa dan minum teh hangat sambil dengar musik?

Bisa, dan hal itulah yang harus dilakukan seorang ibu di sela-sela kesibukan. Tidak ada gunanya mengorbankan seluruh waktu dan tenaga untuk anak jika pada akhirnya kesehatan fisik dan jiwa ibu yang jadi taruhannya.

Apa yang terjadi bila Ibu tidak pernah beristirahat? Bisa ditebak, Ibu jadi mudah marah, mudah berteriak, dan mudah emosi dalam menghadapi anak. Hasilnya, si kecil pun akan terpengaruh kondisi emosinya.

Artikel Terkait