Coelacanth berhubungan erat dengan lungsifh dan dianggap sebagai spesies transisi evolusiioner antara ikan dan tetrapoda (makhluk berkaki empat).
Ikan ini cenderung berlindung di gua air dalam dan diperkirakan hanya tersisia 500 ekor saja yang masih hidup.
3. Kelelawar telanjang pemakan buah Filipina
Dulu kelelawar besar ini sangat banyak sehingga tinjanya bisa digunakan sebagai pupuk.
Namun spesies ini dinyatakan punah tahun 1996 karena tidak ada yang melihatnya sejak tahun 1964.
Kelelawar itu ditemukan kembali pada tahun 2001. Namun beberapa habitat mereka, di pulau Cebu dan Negros, tetap tidak terlindungi sehingga masih terancam.
4. Serangga Lord Howe
Nama latin dari invertebrata raksasa ini adalah Dryococelus australis. Ukurannya sepanjang tangan manusia dewasa dan berasal dari Pulau Lord Howe di Samudera Pasifik.
Serangga ini diyakini telah punah tahun 1920 setelah disapu bersih oleh tikus yang datang dari kapal yang kandas di pulau itu.
Namun tahun 1960-an, spesies ini ditemukan kembali. Total ada 24 serangga yang ditemukan tahun 2001 di Piramida Bola, sebuah tumpukan laut yang terisolasi sekitar 20 km dari Pulau Lord Howe.
Sekarang, lebih dari 9.000 serangga telah dibesarkan di penangkaran dan akan dikembalikan ke alam liar begitu tikus telah dimusnahkan.
(Baca juga: Lebah Terancam Punah, Drone Ini Siap untuk Menggantikannya)
5. Strom Petrel Selandia Baru
Burung laut ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut. Ia akan kembali ke daratan pada malam hari untuk menghindari pemangsa.
Burung tersebut dianggap sudah punah lebih dari 150 tahun yang lalu karena belum pernah terlihat sejak 1850.
Tahun 2003, seseorang tidak sengaja memotret burung ini di lepas pantai Selandia Baru. Namun baru tahun 2005, tiga burung berhasil ditangkap.
Tahun 2013, burung ini masuk hewan yang dilindungi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR