Find Us On Social Media :

Beringin, (Memang Benar-benar) Simbol Kekuasaan. Dihormati Layaknya Pohon Bodhi

By Ade Sulaeman, Sabtu, 16 September 2017 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Pohon yang paling tua ini, kalau dibiarkan hidup terus, tingginya bsia sampai 35 m.

Tajuk daunnya menaungi apa saja di bawahnya, sejauh 6 m di sekeliling batang yang mbomber bergaris tengah 2 m.

Sebelum pohon jati didatangkan dari India ke Jawa pada zaman Hindu dulu (beberapa tahun sebelum Masehi), beringin sudah ada di hutan-hutan Pulau Jawa.

Itulah sebabnya, beringin dianggap "pohon yang paling tua".

Dihormati seperti pohon bodhi

"'Tanah tumpah darah" waririgin atau caringin Ficus benyamina memang Asia Tenggara (termasuk Indonesia), mengingat begitu banyak keanekaragaman jenis yang ditemukan di sini.

Antara lain, pohon lo Ficus glomerata yang dimakan buahnya oleh Otak-otak Ugel dari negeri dongeng.

Hampelas Ficus ampelas yang kasar daunnya seperti ampelas. Kiyaracondong Ficus rostrata yang tidak bisa tegak batangnya. Karet perca Ficus elastica, dan masih banyak lagi yang lain.

Di Jawa Barat ada desa yang dulu begitu banyak beringin liarnya, sampai disebut Desa Caringin.

Di Kota Bandung,  sampai sekarang ada jalan yang masih saja memakai nama Cihampelas dan Kiyaracondong, karena dulu banyak ditumbuhi F. ampelas dan F. rostrata.

Di Jawa Timur, juga ada desa yang memakai nama Gondanglegi, karena dulu banyak ditumbuhi pohon gondang F. variegata yang manis buahnya.

Di kalangan nenek moyang kita yang beragama Buddha, pohon beringin dihormati seperti pohon bodhi, Ficus religiosa, di desa Budhagaya, Bihar, India, yang menaungi Sidharta Gautama mencapai Penerangan Sempurna dulu.