Find Us On Social Media :

Benarkah Diet Keto yang Sedang Tren Bikin Otak Lemot Hingga Susah Mikir?

By Ade Sulaeman, Kamis, 14 September 2017 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Tren diet datang silih berganti, kali ini sedang populer istilah diet ketogenik atau diet keto yang mengurangi asupan karbohidrat, tapi menggantinya dengan asupan lemak lebih banyak.

Asal muasal?

Spesialis gizi klinik Dr. Samuel Oetoro mengatakan diet keto awalnya diterapkan untuk penderita epilepsi.

Karbohidrat dikurangi bagi penderita epilepsi untuk mengurangi hantaran listrik di otak yang menyebabkan kejang-kejang.

Ketika karbohidrat dikurangi, hantaran listrik di otak menurun dan serangan kejang-kejang pun semakin jarang terjadi.

Pembatasan karbohidrat ini mulai dilirik jadi cara melangsingkan tubuh setelah terlihat ada penurunan berat badan pada orang-orang yang melakukan diet keto.

Mengapa diet keto menurunkan berat badan?

Ada banyak faktor, salah satunya karena tubuh merasa kenyang lebih lama.

Mengurangi kalori tanpa merasa kelaparan adalah salah satu yang membuat orang tertarik mengikuti diet keto.

Asupan protein yang tinggi membuat keinginan makan turun, ini membuat orang-orang yang melakukan diet keto memang tidak terlalu bernafsu makan.

Karena tidak ada karbohidrat, air banyak dikeluarkan dari dalam tubuh. Ini yang membuat berat badan mudah turun saat seseorang menerapkan diet keto.