Find Us On Social Media :

Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Dengan Ini, 'Menyumbat' Jantung Bocor Tak Melulu Harus Lewat Prosedur Bedah

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 14 November 2018 | 15:45 WIB

Dapat menutup sendiri

VSD sebenarnya hal yang biasa terjadi di kalangan anak-anak, tak peduli di negara kaya atau miskin. Di Singapura misalnya, sekitar 100 bayi yang lahir setiap tahunnya mengalami kelainan seperti ini.

Baca Juga : Jantung Bocor Seperti yang Dialami Putri Joanna Alexandra Sebenarnya Masih Bisa Dicegah, Ini Caranya!

Jumlah itu sekitar 20% dari semua kelainan jantung pada bayi yang baru lahir. Sementara data di Indonesia adalah sembilan bayi dari 1.000 kelahiran (Intisari, Maret 2001).

Secara fisik, kelainan ini ditandai dengan adanya lubang di antara sekat pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung. Sekadar mengingatkan, jantung memiliki empat kamar, serambi kanan-kiri yang ada di atas, dan bilik kanan-kiri yang ada di bawah.

Bilik kanan merupakan tempat masuknya darah kotor  (kadar zat asamnya tinggal sekitar 60%) yang habis berjalan-jalan mengelilingi seluruh tubuh. Darah ini dipompa ke paru-paru untuk diisi oksigen hasil kita menghirup udara dengan cara menarik napas.

Nah, darah bersih ini (kadar zat asamnya dapat mencapai 96%) dikembalikan ke jantung (bilik kiri) untuk kemudian dipompa ke seluruh tubuh. Bisa dibayangkan jika ada kebocoran di antara kedua bilik itu.

Baca Juga : Tak Hanya Idap Jantung Bocor dan Hernia, Bayi 3 Tahun Asal Madiun Ini Juga Idap Penyakit Langka

Tanda dan gejala umum dari kelainan ini adalah kesulitan makan dan berat badan yang susah naik, sulit bernapas, dan mudah lelah. Karena jantung harus memompa darah lebih banyak, hal ini bisa memperbesar lubang.

Juga, akibat banyaknya darah yang mengalir ke paru-paru, tekanan tinggi dapat terjadi pada pembuluh darah yang menuju ke paru-paru. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan tetap pada dinding pembuluh darah.

Pada kebanyakan kasus, lubang itu akan menutup sendiri seiring bertambahnya usia bayi. Hal ini biasa terjadi pada lubang yang kecil dan terjadi pada tahun pertama usianya.

Sayangnya, pada beberapa bayi lubang itu tidak segera menutup karena besarnya lubang yang timbul. Maka, untuk menutup lubang ini perlu dilakukan pembedahan.