2. Kecemasan
Orang-orang dengan migrain kronis cenderung memiliki gangguan kecemasan.
Pasien yang memiliki kecemasan lebih mungkin mengembangkan migrain dan sebaliknya.
3. Stroke
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara stroke dan migrain.
Orang yang mengalami migrain dengan pancaran (migrain with aura) memiliki risiko stroke dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak memilikinya.
Baca Juga : Daftar Hari Libur Nasional 2019, Ada 5 Harpitnas Lho
4. Epilepsi
Epilepsi dan migrain dapat melibatkan gangguan sensorik dan perubahan suasana hati.
5. Penyakit jantung
Pria dan wanita dengan migrain memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa penderita migrain lebih cenderung memiliki faktor risiko seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Baca Juga : Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Hati-hati, Gejala Jantung Bocor Tak Selalu Ditandai Tubuh yang Membiru
6. Asma
Denominator umum untuk kedua kondisi ini bisa berupa peradangan.
Peradangan pembuluh darah di luar otak dapat menyebabkan rasa sakit yang berdenyut, yang merupakan tanda migrain.
Ini adalah salah satu penyakit utama yang terkait dengan migrain.
7. Obesitas
Jika mengalami migrain, berat berlebih dapat memperburuknya.
Jika belum pernah mengalami migrain, kegemukan bahkan bisa memicu hal tersebut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki migrain.
Baca Juga : Sebelum atau Sesudah Makan? Inilah Waktu Terbaik untuk Makan Buah
8. Gangguan nyeri
Banyak gangguan nyeri termasuk fibromyalgia dan nyeri kronis pada leher, punggung dan bahu cenderung berjalan seiring dengan jenis migrain lainnya.
9. Masalah pencernaan
Orang dengan migrain memiliki prevalensi lebih tinggi dari sejumlah masalah terkait GI (gastrointensial), termasuk sindrom iritasi usus (IBS), penyakit radang usus dan penyakit celiac.
10. Restless Leg Syndrome (RLS)
Ini adalah gangguan yang menyebabkan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan tidur.
Hubungan antara RLS dan migrain telah dikaitkan dengan dopamine, neurotranmitter di otak yang terlibat dalam gerakan dan migrain.