Advertorial
Intisari-Online.com – Agar mendapatkan manfaat yang maksimal bagi kesehatan, bagaimana cara mengonsumsi buah yang benar? Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc., MS.SpGK, Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UI, menjawab pertanyaan tersebut berikut ini.
Konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih terbilang sangat rendah. Bahkan hampir seratus persen masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi dua jenis makanan sehat ini.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2008 menyebut, 93,6% masyarakat usia di atas 10 tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah.
Padahal, dianjurkan minimal mengonsumsi sebanyak lima porsi buah dan sayur dalam sehari. Dua porsi buah kurang lebih 250 gram dan tiga porsi sayur kurang lebih 400 gram.
Baca Juga : Beda Warna Pada Buah Pisang Ternyata Beda Kandungan Gizinya, Ini Penjelasannya
Buah dan sayur merupakan salah satu bagian dalam piramida makanan. Itu berarti manusia sangat memerlukan konsumsi buah dan sayur setiap harinya.
Bila mana buah dan sayur ini tidak terpenuhi secara maksimal, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan, di antaranya gangguan pencernaan dan munculnya risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung koroner, dan hipertensi.
Buah merupakan jenis makanan yang memiliki banyak kandungan nutrisi, di antaranya serat yang tinggi, berbagai vitamin (A, C, dan E), kalium, asam folat, betakaroten, potasium, zinc, dan magnesium.
Bahkan, dalam buah juga terdapat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Agar kandungan nutrisi baik tersebut tidak hilang dan dapat optimal bagi tubuh, maka makan buah perlu dilakukan di saat yang tepat.
Baca Juga : Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Satu Buah Pisang Setiap Hari
Kebiasaan makan kebanyakan orang biasanya diawali dengan menu utama, kemudian diakhiri dengan makan buah.
Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti kapan makan buah yang benar, baik sebelum makan atau sesudah makan.
Perlu diketahui dan paling penting adalah makan buah dilakukan di saat yang tepat, entah itu saat pagi, siang, atau malam hari.
Artinya ketika buah sudah dikupas, dipotong, dan siap disajikan sebaiknya segera dikonsumsi agar kandungan-kandungan nutrisi baik dalam buah dapat optimal bagi tubuh.
Baca Juga : Cukup Makan 2 Buah Pisang Tiap Hari, Tubuh Akan Rasakan 7 Manfaat Hebat Ini
Jika sempat didiamkan atau disimpan dalam lemari pendingin atau kulkas, maka kandungan nutrisi baik tersebut akan hilang, karena sudah terpapar oleh sinar Matahari, angin, atau panas, sehingga buah tidak lagi memberi dampak optimal bagi tubuh.
Jika tidak ingin gemuk, dapat mengonsumsi buah sebelum makan. Kandungan serat dari buah mampu menahan nafsu makan yang muncul karena masih dalam kondisi kenyang.
Namun, jika tidak masalah dengan berat badan, dapat mengonsumsi buah setelah makan.
Memang ada beberapa orang tertentu seperti penderita maag yang sebaiknya tidak mengonsumsi buah yang rasanya asam seperti nanas sebelum makan.
Baca Juga : Inilah Wujud Buah Dimakan Bapak Mati Tidak Dimakan Ibu Mati
Akan tetapi, bila perut sudah dalam kondisi terisi, maka bisa mengonsumsinya.
Begitu juga halnya dalam pengolahan. Ada beberapa cara pengolahan yang digunakan untuk mengonsumsi buah, yaitu langsung dimakan, diblender, atau dijus.
Dari ketiganya tentu yang lebih baik adalah langsung dimakan alias tanpa pengolahan apa pun serta diblender, karena kita mendapat segala kandungan nutrisinya dengan utuh.
Jika buah dijus kandungan seratnya akan hilang, hanya tinggal cairan dan vitamin. Padahal, serat dalam buah memberi banyak manfaat, seperti mempelancar saluran pencernaan, membantu mengikat lemak, dan membantu mengikat gula.
Jadi, konsumsilah buah dalam jumlah yang dianjurkan serta secara bervariasi setiap harinya, dan di saat yang tepat. (Esra – Intisari September 2015)
Baca Juga : 8 Manfaat Buah Plum, 'Superfood' Hits yang Bisa Cegah Kanker hingga Tingkatkan Kecerdasan Otak