Find Us On Social Media :

Sudah Dewasa Tapi Masih Suka Cari Perhatian? Percayalah Itu Merugikan Diri Sendiri dan Orang Lain

By Ade Sulaeman, Selasa, 12 September 2017 | 14:00 WIB

Intisari-Online.com—Ketika anak kecil tidak berhasil mendapat perhatian dari orangtua atau orang dewasa lainnya, ia biasanya menciptakan drama dari perkataan dan perilakunya.

Anak-anak melakukan ini, karena baginya, perhatian yang negatif sekalipun tetaplah sebuah perhatian.

Hal ini mungkin saja terjadi karena anak-anak masih belum bisa menentukan mana hal yang positif, mana yang negatif.

Mereka juga belum mengerti mengenai batasan-batasan sikap, sehingga perilaku cari perhatian anak kecil bisa kita maklumi.

Tapi yang tidak masuk akal adalah jika orang dewasa melakukan hal sama seperti anak kecil itu untuk mencari perhatian.

Namun kenyataannya hal ini sering kali terjadi dalam hubungan orang dewasa.

Misalnya, tidak mau berbicara ketika marah, ngambek, bahkan mengancam melakukan hal-hal aneh ketika orang lain tidak merespons.

“Aku lebih baik mati saja”,”tidak ada yang peduli padaku”, “semua orang meninggalkanku”, merupakan perkataan yang diungkapkannya agar orang lain merespons dirinya.

Sebetulnya bukan karena dirinya ingin betul-betul diperhatikan, namun karena ia ingin melihat respons orang tersebut. Istilahnya untuk menguji orang lain.

Masalahnya, menciptakan drama dalam hubungan entah itu dengan pasangan, keluarga, maupun teman hanyalah memperburuk komunikasi, bukannya menyelesaikan masalah.

Tidak hanya itu, waktu terbuang sia-sia hanya untuk mengurusi drama cari perhatian yang tidak kunjung selesai.