Find Us On Social Media :

Kisah Biksu dengan Cahaya Misterius dan Kekuatan Pikiran

By Ade Sulaeman, Rabu, 6 September 2017 | 21:30 WIB

Intisari-Online.com – Alkisah, dua orang biksu tinggal di dua gua yang bertetangga.

Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bermeditasi mendalam, kecuali waktunya makan atau dikunjungi oleh umatnya.

Orang-orang yang datang untuk mengunjungi mereka sangat menghormati dua biksu ini, dan mereka menyukai ajaran dan nasihatnya.

Orang-orang selalu merasa damai dan bahagia ketika berada di dekat kedua biksu ini, perasaan yang terus melekat, bahkan setelah mereka pergi dari tempat itu.

Salah satu dari gua itu gelap, seperti halnya gua pada umumnya, tetapi kadang-kadang ada cahaya keemasan aneh  yang menerangi gua itu.

Tidak terlalu kuat sinarnya, tetapi cukupu untuk menerangi gua itu.

Fenomena cahaya ini membuat bingung para pengunjungnya, tetapi mereka bersepakat untuk tidak mencari tahu penyebabnya.

Kedua biksu itu diam dan tidak ingin membahas fenomena cahaya itu.

Berada di antara kedua biksu itu membuat ketenangan dan kedamaian di hati para umatnya.

Pikiran mereka melambat seiring obrolan mereka yang tanpa henti, dan mereka mengalami kedamaian batin yang menyenangkan dan kebahagiaan.

Meskipun para umat itu mengagumi kedua biksu, tetapi mereka percaya bahwa salah satu dari biksu itu memiliki kekuatan supranatural dan lebih maju. Ia pasti misterius.

Suatu hari, seorang bijak yang terkenal tiba ke desa terdekat. Salah seorang penduduk desa datang kepadanya, dan berkata, “Guru, kami punya pertanyaan. Ada misteri yang mungkin bisa Anda pecahkan bagi kami.”

“Saya akan senang untuk membantu Anda, jika saya bisa,” jawab orang bijak itu.

“Ada dua biksu hidup di atas bukit sana,” warga itu mulai bercerita.

“Ya, saya tahu,” jawab orang bijak itu,” dan Anda menanyakan tentang cahaya di dalam gua itu.”

“Ya, itu benar. Ini adalah teka-teki bagi kami. Bisakah Anda menjelaskan kepada kami juga, apakah biksu di gua itu salah satunya lebih maju dan memiliki kekuatan supranatural?”

“Perhatikan batin diri Anda dan bukan fenomena luar. Dunia luar selalu berubah, tetapi batin tidak. Ketika di hadapan guru, mendengarkan apa yang ia katakan dan menyadari pengaruh kata-katanya pada Anda. Melihat diri sendiri, dan melihat apakah di bawah pengaruhnya Anda menjadi lebih tenang dan lebih damai, dan dari pengalaman Anda, setidaknya untuk sementara waktu, memperlambat acuan kegilaan mereka,” kata orang bijak itu.

“Ya, saya melakukannya,” kata warga itu, “tapi tolong jelaskan pada kami soal cahaya misterius itu.”

Orang bijak itu duduk, dan mulai menjelaskan, “Kadang-kadang, ketika salah satu bekerja secara intensif di jalan spiritual, konsentrasi, dan bermeditasi lebih, berbagai fenomena bisa terjadi di sekelilingnya, seperti lampu, suara, atau penglihatan. Ini bukan supranatural. Pikiran memiliki daya kreatif, dan ketika itu terkonsentrasi, dapat menghasilkan berbagai fenomena tanpa sengaja.

Itu tidak berarti bahwa  yang satu lebih maju daripada yang lain. Tidak semua pikiran menghasilkan hal-hal ini. Beberapa melakukannya, dan beberapa tidak.

Beberapa orang yang menghasilkan cahaya ini mungkin menghindari cahaya, dan beberapa mungkin tidak. Ini tergantung pada sensitivitas psikis mereka. Itu juga yang terjadi dengan orang-orang yang melihat mereka. Tidak semua melihat cahaya ini. Dalam kasus apapun, itu tidak ada hubungannya dengan apakah salah satu biksu lebih maju atau kurang maju daripada yang lain.”

“Terima kasih, Guru, Anda telah memecahkan misteri kita yang besar ini,” seru para umat dari kedua biksu itu, yang berdiri, sangat lega dan senang karena telah memahami misteri yang membingungkan mereka dalam waktu yang lama.

(K. Tatik Wardayati)