Find Us On Social Media :

Pencarian Korban Lion Air JT 610 Dilanjutkan: Keluarga Bahagia, Tim Pencari Semakin Berada dalam Kondisi Bahaya

By Intisari Online, Kamis, 8 November 2018 | 15:15 WIB

Dari luar tubuh

Menurut Oktavinda, hal yang perlu diwaspadai tim SAR saat mengevakuasi jenazah adalah kuman serta bakteri yang berasal dari luar tubuh, terutama saat proses pembusukan berlanjut dengan campur tangan mikroorganisme dari lingkungan.

Apalagi jika jenazah sudah diangkat dari laut. Oleh karena bakteri dan kuman cenderung cocok dengan udara terbuka yang panas dan lembab.

Meski demikian, kewaspadaan terhadap berbagai penyakit dari infeksi harus ditegakkan karena kita tidak tahu yang bisa terjadi. Toh, memasang perisai untuk melindungi diri terhadap risiko kesehatan tidak merugikan.

Direktur Lembaga Eijkman Amin Soebandrio menganjurkan penggunaan alat pelindung diri yang lengkap bagi para petugas evakuasi jenazah. Alat pelindung diri itu minimal terdiri atas kacamata, masker, sarung tangan, dan apron (kain semacam yang digunakan koki pada bagian depan tubuh).

”Intinya, kita harus menganggap semua cairan tubuh manusia berpotensi infeksi. Apalagi, berhadapan dengan jenazah yang membusuk, tentu akan terpapar dengan bagian tubuh yang lebih dalam,” ucap Amin.

Memang, kemungkinan tertular penyakit infeksi yang berbahaya akibat mengevakuasi jasad korban bencana selama ini relatif kecil. Akan tetapi, jenazah bisa saja memiliki penyakit berbahaya semasa hidup.

Sebagai contoh, penyakit hepatitis. Petugas evakuasi bisa saja terciprat darah jenazah yang telah terinfeksi virus hepatitis sehingga harus terlindung dengan APD. Di Afrika, misalnya, sejumlah tenaga kesehatan yang menangani jenazah pasien tertular ebola akhirnya turut terpapar virus ebola.

Baca Juga : Perkembangan Baru Jatuhnya Lion Air JT 610, 105 Kantong Jenazah Korban Telah Diterima dan Roda Pesawat Ditemukan