Sekarang Google akan Bertanya: Apakah Anda Sedang Depresi?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Raksasa pencari itu ingin agar orang-orang depresi bisa mendapatkan pengobatan secepat mungkin.

Intisari-Online.com -Merasa sedih? Anda sekarang bisa meminta bantuan kepada mbah Google.

Raksasa pencari itu ingin agar orang-orang depresi bisa mendapatkan pengobatan secepat mungkin. Selain itu, Google juga akan menanyai pengguna seperti ini:

“Periksa, jika Anda secara klinis menderita depresi!”

(Baca juga:Penata Rambut Menolak Mengguduli Kepala Remaja yang Depresi, Hasilnya Malah Menyentuh Hati Banyak Orang)

Setelah itu, seperti diterangkan dalam blog Google, pengguna akan diarahkan ke kuesioner klinis yang telah tervalidasi, yang disebut dengan PHQ-9, untuk mengukur tingkat depresi.

Tapi santai saja, kuesioner ini tidak dimaksudkan untuk mengganti profesi pakar kesehatan, kok.

Google—yang bermitra dengan National Allince on Mental Illness (NAMI) soal evaluasi diri—berharap, survei rahasia ini akan memicu lebih banyak orang untuk membicarakan masalah ini dengan dokter mereka.

Berdasar data NAMI yang dilaporkan New York Post, satu dari lima orang Amerika mengalami depresi. Tapi kurang dari setengahnya yang mau mencari pertolongan.

Dengan cara ini, Google berharap bisa mengubah kebiasaan itu dengan cara menyebarkan kesadaran untuk membantu penderita depresi mendapatkan diagnosis dan perawatan tepat waktu.

“Statistik menunjukkan, mereka yang punya gejala depresi mengalami rata-rata penundaan 6-8 tahun dalam mendapatkan perawatan setelah timbulnya gejala,” tulis Google, di blog.

“Kami percaya bahwa kesadaran akan depresi dapat membantu memberdayakan dan mendidik Anda, yang memungkinkan (mendapatkan) pengobatan lebih cepat.”

Rita J. Mercante, seorang psikoterapis yang terlatih di New York mengatakan bahwa survei tersebut bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mengatasi persoalan depresi.

(Baca juga:Mau Tau Rasanya Berada di Angkasa Luar? Ayo Coba Proyek Terbaru dari Google Ini)

“Karena jutaan orang menggunakan Google untuk menjawab pertanyaan mereka, terutama masalah kesehata, saya senang ketika tahu bahwa mereka bermitra dengan NAMI,” ujarnya, kepada New York Post.

“Meningkatnya kesadaran dan penurunan stigma yang terkait dengan pencarian dan partisipasi dalam perawatan depresi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik seluruh umat manusia.”

Jill Rubin, seorang pekerja sosial klinis berlisensi di Manhattan mengatakan, ia memiliki beberapa pasien yang masuk ke kantornya setelah mengidentifikasi gejala depresi yang mereka temukan secara online.

“Menurut saya, formulir penilaian pasti bisa sangat membantu sebagai referensi untuk dijelajahi,” katanya.

“Ini adalah pedoman yang pasti bisa membantu pasien memahami dan mengklarifikasi sebaik penyedia layanan kesehatan.”

(Baca juga:Buat Penderita Kanker, Wajib Baca Ini Sebelum Menjalani Pengobatan Alternatif)

Artikel Terkait