Penulis
Intisari-Online.com - Penyidik Subdit TPPU/Money Laundering Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri hingga kini masih terus menelusuri jaringan penjual data nasabah perbankan, setelah pada Sabtu (12/8) lalu menangkap seorang tersangka berinisial C.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Agung Setya menegaskan bakal menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini.
Siapa gerangan tersangka C? Agung sedikit membuka profil sosok berusia 27 tahun tersebut.
"C awalnya seorang karyawan perusahaan yang bergerak dibidang forex. Di sana, yang bersangkutan mulai mengumpulkan data dan kemudian berinisatif untuk menjual kepada pihak-pihak tertentu, sampai menawarkannya dibeberapa website dan penjualan online," terang Agung Setya kepada Kontan, Kamis (24/8).
(Baca juga: Direktorat Jenderal Pajak akan Semakin Mudah Mengakses Data Nasabah Bank)
Agung menambahkan, dari aksi jahatnya tersebut, tersangka C memperoleh uang sebanyak Rp5 juta saban bulan.
Data tersebut dia kumpulkan sejak tahun 2010. Adapun tersangka C mulai mengiklankan penjualan data nasabah yang dimilikinya sejak tahun 2014.
Menurut keterangan polisi, C mematok harga bervariasi untuk paket data nomor telepon nasabah mulai dari Rp35.000 untuk 1.000 nomor nasabah hingga Rp1,1 juta untuk paket data berisi 100.000 nasabah.
Sejumlah website yang digunakan oleh tersangka antara lain website www.jawarasms.com, www.databasenomorhp.org, http://layanansmsmassal.com, http://walisms.net/, serta akun Facebook dengan nama "Bang Haji Ahmad”, dan akun pada situs penjualan online (e-commerce).
Atas aksinya tersebut, tersangka C terancam hukuman maksimal selama sembilan tahun.
(Baca juga: Merasa Tak Dilayani dengan Baik, Nasabah Ini Datangi Bank Bersama Dua Gadis untuk Beri Pertunjukkan Tak Pantas)
Penelusuran Kontan terhadap salah satu website dengan alamat http://layanansmsmassal.com, mendapati tersangka C dan komplotannya sanggup menyediakan aneka data penting.
Sebut saja data nasabah prioritas dan nomor ponselnya.
Terpampang dua nama admin di situs tersebut, yakni Anah dan Bang Haji Ahmad berikut nomor ponsel, yang kini sudah tidak bisa dihubungi lagi.
(Yuwono Triatmodjo)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul “Profil singkat tersangka penjual data nasabah bank”.