Find Us On Social Media :

Buah Naga, Buah Kaktus nan Eksotis yang (Belum) Terbukti Khasiatnya

By Ade Sulaeman, Jumat, 25 Agustus 2017 | 10:30 WIB

Intisari-Online.com – Dragon fruit, meski sekarang sedang tidak musim, yang ukurannya sebesar mangga gedong gincu, dengan warna merah menyala.

Kulitnya seperti sisik ular besar. Tetapi bukan karena itu ia disebut dragon fruit

Orang Cina kuno menganggap buah itu membawa berkah. Karena itu, ia selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar.

Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau.

Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang menganut budaya Cina, lalu terkenal sebagai thang loy (buah naga).

Thang loynya orang Vietnam ini kemudian diinggriskan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit.

Dulu untuk bagus-bagusan

Ternyata buah itu cuma buah kaktus. Ah, kalau kaktus sih, memang sudah lama terkenal ada jenis yang dapat dimakan buahnya.

Tetapi dragon fruit ini bukan buah kaktus biasa yang kita kenal sebagai prickly pear, Opuntia ficus-indica itu. Tanaman penghasilnya ialah kaktus pemanjat Hylocereus undatus.

la disebut pemanjat karena batangnya memang memanjat batang tanaman lain ketika ia ditemukan pertama kali di tempat tumbuhnya  yang asli di lingkungan hutan belantara yang teduh.

(Baca juga: Lewat Penelitian, Rahasia Kekuatan 'Mistis' Binahong Terungkap)

Kalau ia dicabut dari tanah, ia masih hidup terus sebagai epifit, menyerap air dan mineral melalui akar udara pada batangnya di daerah atasan.