Find Us On Social Media :

Lidah Mertua: Namanya Bikin ‘Risih’, Padahal Manfaatnya Bisa Bikin Udara Bersih

By Ade Sulaeman, Kamis, 24 Agustus 2017 | 15:15 WIB

Intisari-Online.com – Walau namanya identik dengan lambang "kegalakan", kini keindahannya mulai diminati.  Bahkan berperan besar sebagai benteng pembersih udara.

Daunnya keras. Dari sinilah ia dijuluki mother in law's tongue. Entahlah, mungkin diibaratkan mertua yang suka berkata tajam.

Sedangkan orang Jawa Tengah, menyebut keluarga Agavaceae ini sebagai "pedang-pedangan". Daunnya yang lurus panjang dan kaku memang mirip pedang.

Nama ilmiahnya Sansevieria trifasciata, merupakan penghormatan untuk Raimondo di Sangro (1710 - 1771), Ratu San Severo, Italia. Dari kata san severo akhirnya menjadi sanseveria, dilafalkan sansevieria.

Jika kondisi iklim sesuai dan tanaman sudah menjadi rumpun besar, sanseviera bisa berbunga. Berwarna putih, bunganya dalam satuan tangkai panjang. Baunya harum dan mekar bergantian sehingga awet.

Keluarga besar marga sansevieria sekitar 70 jenis. Beberapa jenis sudah dikenal sejak zaman baheula. Sebelum ngetren, jenis tanaman ini tak ada harganya.

Kebanyakan sebagai tanaman lansekap dalam jumlah banyak. Namun, belakangan muncul beberapa jenis pendatang baru yang unik dan langka. Tak heran, harganya pun melonjak jadi jutaan rupiah.

Tahun 2005, sansevieria menyodok pasar sebagai tanaman tren. Gencarnya pemberitaan media dan ramai obrolan para pemain tanaman hias meningkatkan harkat lidah mertua jadi tanaman yang diburu.

Harganya pun naik drastis. Yang jenis biasa awalnya Rp 5.000,- per batang, melonjak jadi Rp 50.000,-. Sedang jenis khusus sampai jutaan rupiah.

Sayang, belum sempat mencapai puncak, keburu digusur anthurium. Baru pada tahun 2008 ini, sansevieria mulai dilirik kembali untuk jadi tanaman mahal.

Asal Afrika, ngetren di AS