Find Us On Social Media :

Wow, Ada Robot Yang Bisa Memimpin Upacara Pemakaman! Bagaimana Ia Merapal Doa'doa?

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 20 Agustus 2017 | 12:30 WIB

Sistem pemakaman tradisional danka, di mana anggota jemaah mendukung kuil-kuil keluarga melalui sumbangan, tidak lagi bertahan di beberapa daerah.

Hal ini disebabkan penurunan jumlah penduduk di pedesaan dan karena migrasi penduduk ke kota besar.

(Baca juga: Unik Sekali, Prosesi Pemakaman Di Negeri Ini Bagaikan Parade Marching Band. Pengusung Peti Jenazahnya Pun Menari!)

Selain itu, gaya hidup dan populasi manula yang terjadi dengan cepat, meningkatkan permintaan pemakaman yang lebih mudah dan murah bagi orang yang mereka cintai.

Beberapa kuil di Tokyo, di mana alur pemakaman sangat mahal, membangun fasilitas bertenaga IT yang dapat menyimpan ribuan pot berisi abu jenazah.

Pengunjung kuil dapat melihat pot tersebut dan meletakannya di altar dengan menggunakan panel layar sentuh.

Dalam ajang pameran The Life Ending Industry Expo, setiap tahun ratusan perusahaan pemakaman berkumpul dan memajang produk dan servis terbaru mereka.

Para pengunjung diperbolehkan mencoba peti mati keluaran terbaru dan ada lomba pemilihan pendeta yang tertampan.

Nah, menurut Nissei Eco, pendeta Pepper yang bernyanyi merdu akan dipamerkan pula di ajang yang akan digelar minggu depan di Tokyo.

(Baca juga: Siapa Bilang Jepang dan Belanda Melarang Lagu ‘Indonesia Raya’? Boleh Kok, Asal Kata Ini Diganti)

Menurut jurubicara SoftBank Group Corp, Pepper dijual dengan harga 198.000 yen atau Rp24,2 juta ditambah iuran bulanan 24.600 yen atau Rp3 juta.

Bila untuk bisnis, Pepper disewakan seharga 55.000 yen atau Rp6,7 juta.