Intisari-Online.com—Pernahkah Anda dinasehati orang lain untuk mengerjakan ‘hal ini dan hal itu” karena menurutnya Anda terlalu berleha-leha?
Jika pernah, kemungkinannya hanya dua. Satu, Anda memang benar-benar malas. Kedua, Anda sebetulnya tidak malas, namun selektif dalam beraktivitas.
Artinya kita memiliki pemikiran lain mengenai apa yang harus kita lakukan. Walau bukan berarti hal itu menjadi alasan untuk kita bermalas-malasan.
Contohnya, Anda tidak bekerja menjadi PNS, karena Anda tahu kapasitas Anda tidak sesuai dengan jenis pekerjaan seperti itu. Walaupun bagi beberapa orang, PNS merupakan pekerjaan terbaik.
Atau misalnya, Anda tidak begitu terobsesi untuk menguruskan atau membentuk tubuh agar penampilan lebih menarik. Ya, hanya karena Anda merasa itu tidak cocok dengan Anda.
(Baca juga: Jangan Langsung Kesal Bila Disebut Pemalas Jika Belum Ikuti Kuis Ini! Siapa Tahu Anda Memang Pemalas)
So, tidak perlu pusing memikirkan perkataan orang lain untuk pilihan-pilihan yang kita anggap baik untuk diri kita sendiri.
Perlu kita ketahui, salah satu ciri-ciri orang sukses adalah tidak menghabiskan waktunya mengerjakan hal-hal yang tidak disukainya. Apakah Anda salah satunya?
Berikut 10 tandanya kalau Anda tidak malas, namun memiliki motivasi yang selektif untuk mengerjakan sesuatu seperti dilansir di Lifehack.org:
(Baca juga: Petani dan Tiga Anaknya yang Pemalas)
- Ketika Anda tidak termotivasi atau terinspirasi untuk mengerjakan sesuatu, maka Anda cenderung tidak melakukan apa-apa. Rasanya sangat sulit untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.
- Anda sering dianggap orang “tidak mau melakukan lebih” dan hal itu membuat Anda merasa buruk. Dunia ini percaya bahwa kita harus bekerja lagi, lagi, dan lagi. Padahal dalam pandangan Anda tidak segala sesuatunya harus dikerjakan dbegitu.
- Anda tidak takut menyerah untuk sesuatu yang Anda tidak bisa lakukan. Banyak orang bekerja di pekerjaan yang salah. Menerima pekerjaan yang dia tahu tidak dapat dilakukannya. Atau bertahan dengan pasangan yang sebetulnya tidak cocok dengannya. Namun orang seperti Anda berani untuk keluar dari sikap menjebak diri sendiri itu.
- Anda memiliki pilihan terhadap mata pelajaran, jenis buku, hobi, kebiasaan, dan aktivitas yang Anda begitu tertarik untuk mendalaminya.
- Anda memiliki tujuan hidup yang khusus lebih dari tujuan hidup yang rata-rata dimiliki orang lain. Sehingga Anda tidak termotivasi hidup sama seperti orang lain.
- Anda tidak ingin menghabiskan waktu dan energi Anda untuk mengejar mimpi orang lain. Motivasi Anda untuk mencapai tujuan adalah mimpi dan tujuan yang Anda buat sendiri.
- Anda lebih memilih menjadi puas, ketimbang nyaman. Orang yang selektif dalam motivasinya tidak berarti ingin mencari cara aman dalam hidupnya. Untuk tujuan yang sudah ditetapkannya, seberat apapun jalannya ia akan berjuang.
- Anda sangat peduli terhadap motivasi dan visi yang sudah Anda dapati untuk menjalani hidup. Karena itu Anda pun tidak pernah kehilangan motivasi itu. Karena Anda mengenal betul bagaimana melangkah untuk mencapai tujuan Anda.
- Banyak aktivitas yang tidak Anda kerjakan dengan proporsional. Misalnya, Anda memilih untuk mengerjakan proyek yang Anda senangi selama 10 jam, ketimbang mendekorasi rumah. Atau Anda merasa lebih baik untuk membeli peralatan kerja, ketimbang membeli pakaian bagus. Kondisi ini yang membuat orang lain kadang salah paham pada Anda.
- Anda bersedia mengorbankan waktu dan energi Anda untuk sesuatu yang sudah Anda pilih. Misalnya, Anda bersedia untuk melajang dalam jangka waktu tertentu demi sesuatu yang harus Anda kerjakan.
(Baca juga: Inilah Pekerjaan yang Sangat Cocok untuk Para Pemalas)
Intinya Anda bersedia untuk melakukan apapun yang Anda pedulikan. Dan Anda tidak takut untuk melepaskan aktivitas yang menurut Anda tidak ada kaitannya dengan pilihan Anda. Bravo!