Find Us On Social Media :

Mulai dari Bendera dari Kain Seprei Hingga Bung Karno yang Tak Puasa, Inilah 5 Cerita Unik Sekitar Proklamasi

By Ade Sulaeman, Kamis, 17 Agustus 2017 | 10:30 WIB

Usai penyusunan naskah Proklamasi selesai disusun di rumah Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta, Bung Hatta mengusulkan agar semua yang hadir di rapat ikut menandatangani teks proklamasi.

Tapi usul itu ditolak Soekarni.

Bung Hatta hanya bisa menggerutu, karena melihat teman-temannya tidak mau ikut “membuat sejarah”.

Mereka yang hadir saat itu antara lain, Bung Hatta, Bung Karno, Soekarni, Achmad Soebardjo, dan Sajuti Melik.

(Baca juga: Mengapa Tak Ada Satu Pun Koran yang Memuat Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan RI?)

Bendera dari kain seprei

Sebelum 16 Agustus 1945, Fatmawati, istri Bung Karno, sebenarnya sudah membuat bendera merah putih.

Tapi bendera itu dianggap terlalu kecil karena panjangnya hanya 50 cm.

Fatmawati lalu membongkar lemarinya dan menemukan selembar kain sprei putih, tapi tidak ada kain merah.

Lalu seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo berkeliling dan mendapatkan kain merah milik penjual soto.

Kain tersebut dibeli dan diberikan ke Fatmawati. Bendera baru berukuran 276x200 cm itu pun dikibarkan pada 17 Agustus 1945 di tiang bambu sederhana.

(Baca juga: Meski Ada Tiang Besi, Suhud Mengibarkan Bendera Proklamasi Pertama Di Tiang Bambu. Ini Alasannya!)