Find Us On Social Media :

Sedang Berkunjung ke Depok? Jangan Lupa Cicipi Saus Kecap Istimewa Ayam Bakar Christina

By Ade Sulaeman, Sabtu, 12 Agustus 2017 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com – Tahun 1986, Jln. Margonda Raya, Depok, masih belum selebar dan seramai sekarang. “Saat itulah saya membuka rumah makan Ayam Bakar Christina,” Henry Cahyadi, pemilik warung, menuturkan sejarah warungnya.

Nama Christina berasal dari nama almarhumah istrinya.

Bermodalkan resep warisan mertua (yang sempat ikut kursus memasak di Ny. Liem, Bandung) Henry dan Christina berjualan ayam bakar, yang saat itu hanya laku rata-rata tak sampai lima ekor sehari.

Sekitar dua tahun kemudian, ketika kampus-kampus bermunculan di sekitar Jln. Margonda, termasuk kampus Universitas Indonesia, Ayam Bakar Christina (ABC) pun mulai dikenal.

Kebutuhan ayam pun meningkat drastis, sampai pernah mencapai 160 ekor ayam per hari.

(Baca juga: Resep Sehat: Steak Ayam Bakar)

Salah satu keistimewaan ABC adalah besarnya potongan ayam. Henry mengaku, berat bersih per potongnya sekitar 250 g.

“Benar-benar seperempat kilo(gram), soalnya saya hanya mau ayam yang beratnya satu kilo(gram) tapi sudah bebas leher, kepala, ceker, jerohan, dan brutu,” katanya.

Ayam itu kemudian dipotong hanya menjadi empat dengan ukuran yang sama. Pantas saja, sepotong ayam jadi besar banget.

Diungkep dua jam

Beberapa bagian tubuh ayam itu sengaja disingkirkan karena mudah menimbulkan bau. “Terutama bagian brutu dan kepala,” tambah Henry.

Meski ayam sudah bersih, Henry masih menerapkan trik khusus untuk menghilangkan bau khas ayam negeri. Caranya dengan merendam potongan ayam dalam air perasan jeruk nipis.

(Baca juga: Resep Sehat: Ayam Bakar Bumbu Bacem)