Find Us On Social Media :

Ibu yang Lahirkan Anak Secara Caesar (Juga) Wajib Disebut Seorang Pahlawan! Ini 4 Alasannya yang Sulit Dibantah

By Ade Sulaeman, Selasa, 8 Agustus 2017 | 14:00 WIB

3. Berjuang melahirkan sendiri

Operasi melahirkan caesar sama dengan operasi bedah lainnya, penuh sayatan, darah, dan operasi yang memakan waktu lama.

Bolehlah Ibu yang melahirkan normal senang karena saat melahirkan, ada suami yang mendampingi.

Ibu bisa menjerit, mencakar suami, atau memegang tangannya erat-erat.

Tapi lihatlah ibu-ibu yang melahirkan caesar, mereka harus melahirkan tanpa orang terdekat yang menemani, hanya dokter dan perawat.

Semua dilakukan demi sang buah  hati yang akan dilahirkannya.

4. Berjuang untuk menyusui

Perjuangan menyusui ibu yang melahirkan caesar lebih berat.

Ini karena saat melahirkan caesar, ibu tak bisa segera bertemu dengan bayi, sehingga interaksi antara ibu dan bayi kemungkinan tertunda.

Data dari penelitian yang dimuat di jurnal BMC Pregnancy and Childbirth (April 2016) memperlihatkan, ibu yang melahirkan caesar secara terencana cenderung menyatakan tidak ingin menyusui, sehingga tidak menjalani inisiasi menyusu dini (IMD) segera setelah melahirkan.

Rendahnya angka IMD ini disertai dengan meningkatnya risiko ibu mengalami kesulitan saat menyusui nantinya.

Ya banyak ibu  yang melahirkan secara caesar berhasil menyusui.

Tapi ingat mereka harus berjuang keras dan tanpa kenal lelah, agar ia dapat memberikan makanan terbaik buat si kecil.

Banyaknya luka yang dialami, darah yang keluar, jahitan panjang yang harus mereka hadapi, serta nyeri berkepanjangan usai melahirkan membuat ibu yang melahirkan secara caesar layak mendapatkan predikat pahlawan.

Luka-luka itu tidak cepat mengering, bahkan membekas sampai bertahun-tahun.

Biarlah semua itu menjadi tanda, betapa besar perjuangan ibu-ibu yang melahirkan secara caesar.

(Saeful Imam)

Artikel ini sudah tayang di nakita.id dengan judul “Ibu yang Melahirkan Secara Caesar adalah Seorang Pahlawan”.