Find Us On Social Media :

Ibu yang Lahirkan Anak Secara Caesar (Juga) Wajib Disebut Seorang Pahlawan! Ini 4 Alasannya yang Sulit Dibantah

By Ade Sulaeman, Selasa, 8 Agustus 2017 | 14:00 WIB

Meski terlihat aman, bukan berarti melahirkan caesar tanpa risiko.

Saat dokter memutuskan untuk melahirkan bayi secara caesar, maka nyawa ibu menjadi taruhannya.

Ini karena risiko yang diambil saat melahirkan caesar tidaklah sedikit.

Belum lagi risiko kesehatan lainnya.

Ingat, dibandingkan persalinan per vaginam atau normal, prosedur operasi pada persalinan caesar membuat kesehatan ibu lebih berisiko.

Studi dari Kanada yang dimuat di Canadian Medical Association Journal (Maret 2007) memaparkan, risiko akibat prosedur operasi yang mungkin dialami ibu, antara lain: hematoma pada luka bekas operasi, yang secara otomatis dapat memperpanjang masa perawatan Ibu di rumah sakit.

Tidak hanya itu. Studi yang dimuat di Current Women’s Health Review (Mei 2013) juga menambahkan risiko luka di kantong kemih sebagai salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi pada persalinan caesar.

(Baca juga: Hubungan Seks Pasca Operasi Caesar)

2. Gangguan venous thromboembolism (VTE) pascamelahirkan.

Studi yang dimuat di jurnal CHEST (September 2016) memperlihatkan, ibu yang menjalani persalinan caesar memiliki kemungkinan empat kali lipat lebih besar mengalami gangguan pembuluh darah VTE, yang dipicu oleh faktor pembekuan darah yang tidak normal.

Tingginya prevalensi ini dibandingkan dengan angka kejadian pada ibu yang melahirkan secara normal.

“Persalinan caesar itu sendiri merupakan faktor risiko independen terhadap kemungkinan terjadinya VTE di periode pascamelahirkan. Dalam masa kritis ini, ibu yang melalui persalinan caesar dapat mengalami proses pembekuan darah yang lebih aktif dibandingkan ibu yang melahirkan secara normal. Sekitar 3 kasus VTE dapat terjadi untuk setiap 1.000 persalinan caesar,” kata peneliti utama Marc Blondon dari Divisi Angiology and Hemostasis, Geneva University Hospitals, Jenewa, Swiss.