Find Us On Social Media :

Pahlawan Itu Bernama Serka Darwis yang Setiap Hari Berjuang Bertaruh Nyawa Demi Anak-anak Desa Bisa Sekolah

By Moh Habib Asyhad, Senin, 7 Agustus 2017 | 18:00 WIB

Pada musim kemarau, kedalaman air sungai sekitar 2 meter, sedangkan saat musim hujan, ketinggian air mencapai 6 meter.

"Dari Desa Maroko siswa SD dan SMP satu atap harus ditempuh 3 kilometer dan untuk siswa SMA atau Aliyah 6 kilometer jaraknya dari rumah mereka," kata Darwis.

Anggota TNI yang akan pensiun 6 tahun lagi itu menyebut, niatnya untuk membantu didasari oleh harapan agar anak-anak di Desa tersebut bisa tetap mengenyam pendidikan.

"Sebagai anggota Babinsa kita diwajibkan untuk membantu masyarakat, bukan hanya mengetahui masalah masyarakat tapi juga harus dicarikan solusinya. Termasuk soal akses pendidikan masyarakat di wilayah dampingannya kita," tambah Darwis.

(Baca juga: 30 Tahun Menyeberangkan Anak-anak)

Sementara, para pelajar mengaku takut karena setiap kali bergantung di tali ini untuk menyeberang sungai. Terlebih saat musim hujan arus sungai begitu deras.

"Sebenarnya saya takut sekali kalau saat banjir," kata Usman, siswa SDN 2 Wawo, seperti dalam rekaman wawancara yang diterima, Selasa (18/7).

Tak hanya anak-anak, warga yang hendak menjual hasil panen kebun mereka juga melintasi Sungai Ranteangin dengan menggunakan tali gantungan.

(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Serka Darwis Bertaruh Nyawa agar Anak-anak Desa Bisa Sekolah")