Penulis
Intisari-Online.com - Salah satu posting-an di public group di media sosial Facebook, KRL-Mania sedang menjadi perhatian.
Khususnya bagi para pengguna KRL ‘Commuter Line’.
Video tersebut menunjukkan sosialisasi garis antrean penumpang KRL yang dibuat di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat.
Garis tersebut bertujuan untuk memisahkan antara jalur antrean calon penumpang dengan jalur penumpang yang akan keluar dari KRL
Hal ini tentu saja untuk menghindari kondisi para penumpang yang hendak keluar terhambat, bahkan sampai ada yang tak bisa keluar, karena para calon penumpang yang sudah menunggu di luar kereta menutupi jalur keluar.
(Baca juga: Wanita Hujat Ibu Hamil di KRL: Inilah Alasan Mengapa Ibu Hamil Wajib Diberi Perlakuan Istimewa)
Dalam video tersebut terlihat para penumpang terlihat kikuk dengan garis antrean tersebut.
Ada yang beberapa kali harus melihat ke bawah, untuk memastikan diri mereka tidak berada di luar antrean.
Video tersebut mendapat beragam respons.
Akun Erly Widodo berujar, “Hehe..boro2 nti bisa kyk gtu. Tpi patut disosialisasi spya terbiasa n tertib, semoga.”
Sementara akun Untung Rohwadi menulis “celah yang tersedia buat mereka2 yang nggak punya malu dg alasan buruh2...”
Ada pula Nidya Hana yang berkomentar “untuk situasi ga rame bisa dipakai, tapi klo udah full, bahkan di peron pun "full-tank", ga yakin deh. but appreciated it!”
(Baca juga: Lebih Ekstrem dari Indonesia Zaman Dulu, Beginilah Gambaran Pengguna KRL di Bangladesh (FOTO))
Di Jepang sudah (sangat) biasa
Itu cerita di Indonesia. Cerita yang masih belum lengkap karena masih dalam tahap sosialisasi.
Sebagai perbandingan, tidak ada salahnya kita melihat bagaimana penduduk Jepang sudah sangat terbiasa dengan antrean.
Tidak hanya saat jam-jam sepi, namun juga saat jam-jam super sibuk.
Mereka benar-benar berdiri dengan tertib, bahkan meski tidak ada garis antrean.
Tak percaya? Simak saja dua video berikut ini: