Find Us On Social Media :

Sejarah Sepeda: Kisah Sang Mantan Penguasa Dunia

By Ade Sulaeman, Sabtu, 5 Agustus 2017 | 13:00 WIB

Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Alamaaak!

Jangan heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer.

Tren sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris, pada 1885.

Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin.

Laju sepeda pun tak lagi ajrut-ajrutan.

Penemuan lainnya seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda.

Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pelopornya.

Meski lambat laun perannya mulai disingkirkan mobil dan motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda mini, sepeda kumbang, hingga sepeda tandem buat digenjot bareng.

Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba.

Yakni "sepeda jalan" untuk jalanan mulus yang memiliki sampai 30 kombinasi gir yang berbeda, sepeda track dengan hanya 1 gigi, serta sepeda gunung yang juga punya 30 gigi. Wah, wah, wah!

(Nur Resti Agtadwimawanti)