Find Us On Social Media :

Isu Busuk Buah Mengkudu yang Bikin Salah Kaprah Penggunaannya, Padahal Manfaatnya Luar Biasa Termasuk untuk Parfum

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 1 Agustus 2017 | 19:45 WIB

Bau busuk ini timbul kalau buah itu memang benar-benar sudah membusuk karena diserang bakteri pembusukan, pembongkar protein dalam sari buah, menjadi senyawa aldehida atau keton yang lebih sederhana.

Keton-keton inilah yang berbau busuk. Tapi busuknya berbeda dengan bau asam kaproat tak sedap seperti bau keringat kambing gibas itu.

Cerita bahwa buah mengkudu matang kadang juga dimasak sebagai lalap kukus adalah isu salah kaprah yang ditiup sebagai cerita burung.

Yang benar iaiah buah setengah masaklah yang dilalap, ketika asam kaproat belum banyak terbentuk, dan sama sekali belum ada keton yang timbul.

Salah satu khasiat buah mengkudu yang sampai sekarang masih dimanfaatkan orang sebagai jamu tradisional ialah mengobati radang tenggorokan yang menimbulkan demam  dan tekanan darah tinggi.

(Baca juga: Artikel Berjudul Dalam Sesuap Daging Ikan Lele, Terkandung 3.000 Sel Kanker Bikin Pembudidaya Lele Mengeluh)

Juga radang usus yang menimbulkan efek yang sama dapat diturunkan dengan buah ini.  

Untuk itu, dua buah mengkudu matang yang sudah dicuci bersih diremas-remas sampai keluar sarinya.

Sari ini dituang dalam wadah bersih, lalu diberi madu murni  dua sendok makan untuk diaduk rata. Sesudah disaring, sarinya sebanyak setengah cangkir (kira-kira 100 cc) diminum secara cicilan tiga kali sehari, sepertiga-sepertiga.

Minumnya harus berulang-ulang setiap dua hari sekali , sampai sembuh.

Karena kuman penyebab radang-radang itu tertumpas, dengan sendirinya demam dan tekanan darah tinggi jenis ini akan turun. (Siamet Soeseno)

(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 2000)